28 Jul 2024
WIB
Berita Pemerintahan
Thu, 06 Jun 2024 48 Views Operator

SERANG,- Ketua Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia dr. Regina T. Sidjabat mengatakan, jenis kegiatan program P2P adalah imunisasi/vaksinasi, program TB Paru, Kusta, ISPA, Diare, DBD, Rabies, HIV/AIDS, Kecacingan, Posbindu dan surveilans epidemiologi.

Pada kasus pencegahan atau pelindungan terhadap penyakit kusta, kata dr. Regina T. Sidjabat memang terbilang masih belum optimal di setiap wilayah di Indonesia.

Menurut nya Butuh dukungan dan support dari semua unsur dan stakeholder dalam proses pencarian/pelacakan, pengobatan dan sampai pada pencegahan atau pelindungan.

"jenis kusta ini ada multibasiler (MB) atau kusta basah, dan paucibacillary (PB) atau kusta kering. Penyakit kusta ini adalah menular. Namun dalam waktu yang cukup lama yakni bisa sampai 5 tahun proses penularannya," ucap dr. Regina T. Sidjabat

"Oleh karena itu kita sama-sama sosialisasi untuk tidak ada pengucilan/stigma negatif atau diskriminasi baik di sekolah sebagai murid maupun di lingkungan sebagai masyarakat," katanya

Ketua Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia dr. Regina T. Sidjabat menambahkan, untuk pasien yang positif mengidap penyakit kusta agar rajin-rajin meminum obat.

"Minum obatnya dan jangan sampai putus obat. Untuk proses penyembuhan minum obat itu ada yang 6 bulan dan sampai 12 bulan. Tergantung jenis kusta yang diidap nya," jelas Ketua Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia dr. Regina T. Sidjabat

"dan penyakit kusta ini bisa ditangani di level puskesmas karena obat di distribusikan dari pusat ke Provinsi dan kabupaten/kota," lanjutnya

Diakhir penyampaiannya, ia mengatakan dalam tahap pencegahan ini perlu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan baik dalam satu rumah atau keluarga dan lingkungan perlu ditekankan.

"kontak sosial ini perlu ditekankan sebagai bentuk pencegahan kontak pasien dengan yang lain nya. Sehingga Penemuan kasus aktif bisa dideteksi lebih awal," tutup Ketua Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia dr. Regina T. Sidjabat

Selanjutnya dr. Ridwan M. Selaku anggota Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia menambahkan, bahwa dalam pencarian kasus penyakit kusta ini jangan sampai cacat dan ditemukan oleh masyarakat.

"jadi maksudnya untuk warga masyarakat yang mengidap penyakit kusta dalam pencarian harus dengan segera. Jangan sampai nunggu dan di temukan oleh orang lain," ucap Ridwan.

"dan tolong sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa penyakit ini ada obatnya dan bisa sembuh. Stigma kusta ini jangan terlalu di pandang sebelah mata apalagi dikucilkan," imbuhnya

Diakhir penyampaiannya dr. Ridwan menambahkan, dalam proses penyembuhan nanti memang akan ada reaksi terhadap tubuh, seperti kulit jadi hitam, dan buang Ari kecil susah dan lainnya.

"namun itu proses nya jangan sampai berhenti minum obatnya. Tolong sampaikan jepada keluarga dan pasien yang mengidap nya dan dampingi terus minum obatnya. Nanti ada yang 6 bulan secara berturut-turut minum obat kusta nya ada yang 12 berturut-turut," tutup dr. Ridwan M. Selaku anggota Tim NTD Kemenkes Republik Indonesia. (HS/RED)

 

Penulis artikel : Benies Husaeni, M.Pd

Share: