25 Apr 2025
WIB
Berita Pemerintahan

SERANG, Kepala Dinas ketahanan pangan Pertanian dan perikanan Kota Serang hadir dalam Undangan acara Rapat Forkopimda Kota Serang, yang bertempat di aula Rapat Lt.3 Setda Kota Serang, Jum'at (8/7).

Pada Kesempatan ini Kepala Dinas ketahanan pangan Pertanian dan perikanan Kota Serang Sony August menyampaikan tertanggal 05 Juli 2022, Jumlah lapak hewan Kurban di Kota Serang berjumlah 67 lapak dengan rincian sebagai berikut, Jumlah Domba 3.560 ekor, Jumlah Kambing 175 ekor, Jumlah sapi 569 ekor, dan Jumlah kerbau sebanyak 175 ekor. Ungkap Sony August

Berkenaan dengan penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan tersebut terdapat Gejala ternak/ kondisi umum yaitu domba sakit mata, orf dan scabies.

"Ini gejala yang biasa yang bisa diantisipasi dan pada dasarnya PMK ini juga adalah penyakit yang bisa diwaspadai dengan cara tidak membiarkan hewan yang sakit bergabung dengan yang lainnya atau diisolasi". Jelas Sony August

Selanjutnya drh. Ratna Suryaningrum menyampaikan, penyebab Virus Aphtovirus dari famili Picornaviridae. Ada 7 setotipe virus: 0, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3, dan Asia 1.

Virus PMK yang pernah ada di lndonesia tahun 1983 hanya serotipe 0. dan Hewan yang terserang adalah Ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta, dan beberapa hewan liar.

Secara percobaan, virus PMK dapat menginfeksi antara lain: kelinci, marmut, tikus, hamster. Gejala klinis pada sapi/kerbau antara lain, demam tinggi bisa mencapai 41 derajat Celcius, Pembengkakan limfoglandula mandibularis, Hipersalivasi (air liur berlebihan) dan Adanya lepuh dan erosi sekitar mulut, moncong hidung, lidah, gusi, kulit sekitar kuku dan puting kambing.

Kembali ia menjelaskan Daya tahan virus di lingkungan sangat bervariasi di Air 50 hari, Rumput 74 hari, Tanah 26-200 hari, Feses kering 48 hari, Feses basah 8 hari, Cairan feses (manur) 34-43 hari dan Dalam limfonodus, sumsum tulang, tetesan darah, ieroan bisa beberapa bulan.

"Perlu di perhatikan bahwa PMK tidak menular ke manusia, jadi tidak masuk dalam kategori Zoonosis". Jelas drh. Ratna

Penularan PMK ini terjadi dari hewan ke hewan jadi harus di waspadai karena PMK merupakan penyakit yang sangat menular, Virus banyak terdapat dalam jaringan, sekresi dan eksresi sebelum dan pada waktu timbulnya gejala klinis, Hewan yang peka tertular melalui kontak dengan hewan atau bahan tercemar, jalur inhalasi (pernafasan), dan ingesti (mulut/ makan) dan melalui perkawinan alami ataupun buatan.

"Bentuk Tindakan pengendaliannya adalah Jika ada hewan demam tinggi atau sakit segera laporkan ke Dokter Hewan atau Puskeswan atau Dinas kemudian Hewan sakit dipisahkan dan jangan dijual, Tidak memotong hewan sakit, Menjaga kebersihan kandang, alat, dan orang yang menangani hewan". Jelas drh. Ratna Suryaningrum. (HS/RED).

 

Pembuat berita : Benies Husaeni, M. Pd

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH

Share: