28 Jul 2024
WIB
Berita Pemerintahan
Thu, 23 Jun 2022 9 Views Operator

Batam, Ditjen Aptika – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate kembali melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau. Menkominfo tiba Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, pada hari ini, Kamis (23/06/2022), sekira pukul 16.30 WIB.

Kali ini Menteri Johnny akan menghadiri dua acara sekaligus untuk memaparkan agenda percepatan transformasi digital nasional dengan empat fokus utama, salah satunya adalah berkaitan dengan Pusat Data Nasional (PDN).

“Kunjungan Menkominfo ke Batam bukan hanya soal PDN, payung besarnya adalah transformasi digital. Nah, salah satu hal strategis pada kunjungan kali ini juga untuk mendorong tumbuhnya investasi pihak asing pada data center di Indonesia,” ungkap Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Ditjen Aptika, Bambang Dwi Anggono saat ditemui di VIP Room Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

Menkominfo memulai kegiatan di Kawasan Nongsa, Turi Beach, Batam, untuk membahas pembangunan PDN bersama Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah Kepri Jefrydin, serta Pemerintah Republik Korea. Selanjutnya, Menkominfo menyaksikan serah terima sertifikat lahan PDN antara Kepala Kantor Pertanahan dengan Sekretaris Direkorat Jenderal Aptika, Slamet Santoso.

“Setelah itu, Menteri Kominfo meninjau lokasi Pusat Data Nasional (PDN) yang berada di di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa untuk melihat perkembangan pembangunannya,” tutur Direktur LAIP.

Di siang hari, setelah dari Nongsa, Menkominfo melanjutkan perjalanan menuju lokasi PT. Schneider Electric Manufacturing Batam, dalam rangka melihat produk-produk yang dihasilkan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Kemudian, pada akhir acara diisi dengan sesi tanya jawab media bersama Menkominfo.

“Jadi kaitannya berupa prinsipal yang memiliki andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indoneisa. Ini juga perlu dikembangkan karena memang saat ini kita sama-sama tahu, kekuatan UMKM kita cukup besar menyumbang 60% dari GDP nasional,” ujar Bambang.

Kunjungan Menteri Johnny ke Batam juga untuk melanjutkan pembicaraan dengan Pemerintah Republik Korea pada tanggal 16 Juni lalu mengenai peluang kemitraan kedua negara di bidang pengembangan dan pembiayaan pusat data.

“Pemerintah Republik Korea diundang ke sini karena pembiayaan Pusat Data Nasional yang ada di Batam ini melalui Pemerintah Korea melalui skema Government-to-Government (G2G). Jadi biar mereka juga tahu perkembangannya sampai di mana. Selain itu, kita juga mengundang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemda setempat karena dalam hal membangun PDN itu mencakup proses perizinan,” jelasnya.

Saat bertandang ke Kementerian Kominfo, Pemerintah Korea menawarkan banyak hal seperti PDN yang akan dibangun di lokasi ketiga (Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur) dan lokasi keempat (Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur). Mereka menyampaikan minat berinvestasi di sana.

“Kedua, terkait dengan program smart city. Nah, Menteri Dalam Negeri dan Pertahanan Republik Korea H.E. Lee Sang Min menyampaikan bahwa pemerintah mereka punya program smart  city dan ingin bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya soal smart city di wilayah IKN, karena Bapak Presiden Joko Widodo mengamanatkan untuk pembangunan IKN harus canggih serta cerdas, tetapi tetap harus hijau karena konsep pembangunannya yaitu forest city,” tutur Direktur LAIP.

Ketiga, Pemerintah Republik Korea juga menawarkan kerja sama untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “Mereka itu menawarkan program Digital Talent Academy, sekaligus kerja sama dalam pengelolaan riset 5G serta pengelolaan spektrum frekuensi,” ujar Bambang. (FL/RED)

 

SUMBER : KEMENKOMINFO RI

Share: