18 Aug 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Dikutip dalam Laman resmi Instagramnya Kemenkes_ri, menerangkan dalam kurun 10 tahun terakhir, tercatat angka kematian jamaah haji mencapai 2 permil per tahunnya. Dengan persiapan yang matang, diharapkan angka itu bisa dikurangi.

Menurut catatan medis, tingginya angka kematian jamaah haji di Tanah Suci disebabkan 2 faktor yakni usia dan perilaku. Untuk jamaah yang memiliki penyakit penyerta atau penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya yang biasa dikenal dengan istilah (komorbid) dan Lanjut Usia (lansia) diimbau tidak memaksakan ibadah yang berlebihan sebelum puncak haji.

Cuaca yang jauh berbeda dengan Tanah Air juga perlu di waspadai. Karena ada potensi cuaca panas selama ibadah haji tahun ini. Karena itu jamaah perlu menjaga tubuh tetap prima dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memperbanyak minum air, mengurangi aktivitas di luar dan tetap disipin prokes.

"Selain promotif preventif, kuratif rehabilitatif juga diperkuat Kemenkes dengan memastikan pelayanan kesehatan yang mumpuni selama musim haji". Jelas Kemenkes_ri pada laman resminya

Tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat disiagakan selama 24 jam dengan sistem shift di beberapa titik yang akan menjadi tempat persinggahan jamaah haji untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat & sigap kepada setiap jamaah. Tambah keterangan dalam laman resminya Kemenkes_ri

(HS/RED).

Share: