28 Jul 2024
WIB
Berita Pemerintahan
Tue, 26 Jan 2021 1179 Views Operator

Sampah merupakan salah satu hal yang sering dianggap remeh bagi banyak masyarakat, karena sampah dipandang tidak memiliki nilai kegunaan yang penting.

Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Dudi Apriliadi salah satu warga Kecamatan Taktakan, yang mampu menyulap sampah rumah tangga menjadi suatu hiasan rumah dan memiliki nilai jual tinggi.

Berangkat dari keresahan dasar atas meningkatnya volume sampah yang dihasilkan dari rumah tangga di Kota Serang yang mulai meluap. Dari hal sederhana tersebut Dudi mulai berinisiatif untuk bergerak memilah sampah rumah tangganya sendiri.

Memilah sampah rumah tangga sesungguhnya sanggat mudah jika setiap masyarakat memiliki kemauan yang kuat untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan masyarakat kota serang.

Dudi menjelaskan dirinya mulai memilah sampah organik dan sampah non organik. Kemudian dari sampah organik nantinya akan menjadi seperti pakan ternak dan dari sampah non organik akan menjadi kriya seperti vas bunga dari plastik, asbak dari bahan kain, lampion dari bahan palaron dan masih banyak yang lainnya.

"Semua dari bahan limbah rumah tangga yang dipilih mana sampah organik dan sampah non organik, nantinya kedua sampah itu dipisahkan dan mulai dikemas menjadi nilai tambah barang yang tinggi," jalas Dudi yang juga sebagai Ketua Penggiat Pencinta Lingkungan (PELELING) Kota Serang.

Membuat hiasan rumah dengan sampah plastik akan menjadi hal unik dan memiliki nilai seni yang tinggi, setiap lekukan sampah plastik akan menciptakan keindahan sendirinya. Dengan bermacam-macam warna plastik hal tersebut mampu menjadi karakter bunga yang berbeda.

Ada juga hiasan rumah dengan bahan dasar potongan kain bekas yang akan dicampurkan dengan lem dan dikeringkan kemudian dibentuk seperti asbak dengan model yang berbeda dari kebanyakan asbak dipasaran pada umumnya.

Sejauh ini semua karyanya dipasarkan melalui sosial media dan ada juga masyarakat dari luar daerah datang langsung kerumahnya untuk melihat proses daur ulang sampah.

Dudi juga berharap kedepannya hal tersebut mampu menjadikan ide instiratif untuk masyarakat di Kota Serang dan menjadi pengembangan E-Kraf (ekonomi kreatif) tentang mendaur ulah sampah organik dan non organik.

“Kita sama-sama merubah pola berfikir masyarakat dengan membangkitkan rasa ketertarikan dalam segala hal termasuk bagaimana cara membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar sampah plastik,” harap Dudi yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi-Kelompok Informasi Masyarakat (FK-KIM) Kota Serang.

Dudi juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat melihat peluang daur ulang dari bahan sampah plastik karena dapat mencerdaskan pola fikir masyarakat yang menganggap sampah tidak ada nilai ekonomisnya.  (TY/RED).

 

Pembuat Artikel : Try Yudhistira, S. Kom

Editor                 : Rizki Ikhwani, S. STP, M. Si

Share: