05 Jan 2025
WIB
Berita Pemerintahan

SERANG,- berakhirnya tahun 2024, menjadi bagian dari evaluasi dan juga pemantik untuk mempersiapkan strategi serta target pencapaian karir, peningkatan prestasi dan pendapat hasil di tahun baru 2025 kali ini. 

Setiap individu dan kelompok mungkin sudah menyusun schedule dan roadmapnya, terkait dengan apa  yang harus di tempuh dan di capai pada tahun baru ini. 

resolusi awal tahun 2025, menjadi prioritas dan tidak bisa dipisahkan oleh setiap individu dan/atau kelompok, demi terwujudnya cita-cita dan harapan yang diinginkan pada tahun ini.

Pandangan Islam tentang resolusi juga disikapi sebagai suatu spirit positif bagi Setiap individu dan/atau kelompok yang sudah mencanangkan nya, sehingga etos kinerja yang lama bisa di upgrade menjadi lebih baik lagi. 

Resolusi dalam Islam adalah suatu niat dan ibadah yang baik dimana nanti di dalam nya terdapat sebuah roja (harapan) atas apa yang sudah dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuannya. 

Dalam sebuah keterangan, niat merupakan bagian terpenting dalam segala hal, baik aspek hubungan terhadap Tuhan dengan ibadahnya (habluminnAllahnya), aspek sosial antar Manusia (habluminnas), dan/atau aktivitas kerja dan lainnya. 

Dikutip dari laman resmi milik husein_hadar atau biasa dikenal habib Ja'far, resolusi atau niat merupakan bagian dari komitmen untuk merealisasikan visi dan misi. 

Agar tidak melenceng, tulis nya, resolusi atau niat mesti harus di yakini sebagian sebuah ibadah, sehingga sekecil apapun perbuatan yang sudah diniatkan dan terlaksana atau tidak sudah tentu akan mendapatkan kebaikan (pahala).

"Ibadah mesti tidak terlaksana, itu telah berpahala seolah telah melaksanakan," tulis Ja'far

Kemudian, dalam tulisannya tersebut, menjelaskan tentang tahun baru Masehi 2025, bertepatan dengan 1 Rajab 1446 Hijriah. Dimana bulan Rajab ini, masuk ke dalam 4 bulan yang dicantumkan dalam Al-Qur'an, karena historis nya dan sebagainya.

"Dan di bulan ini, seruan untuk berdoa baik diri sendiri, orang tua dan keluarga serta bangsa dan seluruh insan di muka bumi (khususnya yang sedang tertindas)," tulis Ja'far

"Rajab kita diajarkan Rasulullah untuk berdoa bagi keberkahan, dan Doa bulan syaban memohon untuk disampaikan pada bulan suci ramadhan, doa ini dipanjangkan setiap ba'da magrib," imbuhnya. (HS/RED)

 

Penulis artikel : Benies Husaeni, M.Pd

Share: