Untirta Diharapkan Jadi Salah Satu Pusat Kegiatan Ekonomi Kreatif

Untirta Diharapkan Jadi Salah Satu Pusat Kegiatan Ekonomi Kreatif

Untirta Diharapkan Jadi Salah Satu Pusat Kegiatan Ekonomi Kreatif

SERANG-Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bersama dengan Kemenkop UKM, ICCN, dan Fekraf Banten, menyelenggarakan kegiatan seminar kuliah umum 'Peran Strategis Kampus dalam Pengembangan UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif. Kegiatan ini berlangsung di Convention Hall, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Senin (29/5/2023).

Hadir dalam kegiatan ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd., Ketua Umum ICCN dan Komisaris Angkasa Pura II Tubagus Fiki Chikara Satari, Ketua Fekraf Banten Andi Suhud Trisnahadi, Kabiro BAKP Tb Bahtera Rohimudin, S.E., M.Si., Direktur Untirta Press Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum., koordinator dan subkoordinator, Koorpus dan sivitas akademika Untirta lainnya.

Ketua Umum ICCN Tb Fiki Satari mengungkapkan, kampus perlu menjadi agregator dan bersinergi dengan kampus lain dalam mengembangkan ekraf.

"Bisa bersinergi dengan kampus lain, misalnya dengan yang di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta sehingga ada tornado atau angin besar yang bisa kita inisiasi dalam pengembangan ekraf di Banten dimulai dari Untirta kemudian membesar ke nasional bahkan dunia," ungkapnya.

"Kenapa pelaku ekraf perlu kolaborasi dengan kampus karena yang dibutuhkan oleh UMKM adalah lokomotif yang bisa menarik gerbong. Kampus bisa menjadi peran agregator dan mengembangkan potensi dan ekosistem agar bisa berkelanjutan," imbuhnya.

Sementara Prof. Fatah mengatakan, hal ini menjadi penting dan sebagai bukti bahwa Untirta terus bergerak untuk masyarakat.

"Ada amanah dari kementerian untuk membantu kinerja UMKM di Banten. Ada program yang sudah kita canangkan melalui program Matching Fund Kedaireka UMKM aktif di seluruh penjuru Banten yang belum mengenal soal marketplace sehingga dampaknya produk yang bagus akhirnya tidak terekspos. Dengan adanya program Kedaireka dari Kemendikbudristek ini akhirnya terbantulah teman-teman UMKM ini karena sudah punya marketplace sendiri," kata Prof. Fatah.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd., mengatakan terkait dengan hal ini memiliki pola kerja sama KSO/KSM. Pada program MBKM menurutnya memiliki keharusan dalam kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah dan industri.

"Ada beberapa implementasi tridharma perguruan tinggi yang bersinggungan dalam mengoptimalkan kolaborasi dengan dunia usaha,industri,pemerintah dan masyarakat. Harus kolaboratif. Kami juga ingin mengajarkan mahasiswa langsung terjun ke dunia industri. Mahasiswa harus punya networking atau mentorship," ujarnya.

"Kita bisa buat banyak hal mulai dari convention hall, bookstore, sport hall, atau semacamanya untuk inconme generate kampus apalagi kaitannya dengan pencanangan menuju PTNBH yang dimana kampus harus semakin berdaya utamanya dalam hal pembiayaan kampus," tambah Dr. Aceng.

Ketua Fekraf Banten Andi Suhud mengatakan, untuk saat ini pelaku ekonomi kreatif di Banten, utamanya di Kota Serang, belum memiliki venue atau fasilitas khusus dalam menggulirkan ekonomi kreatifnya.

"Selama ini kita menyewa di lahan milik Kopassus, Alun-alun atau Stadion untuk kegiatan even seperti konser dan kegiatan 17 subsektor ekraf lainnya. Ada ratusan biaya yang keluar untuk menyewakan venue dalam satu kali even dan sebetulnya kita perlu punya tempat yang lebih representatif dan salah satu yang punya potensi itu adalah Untirta karena Untirta punya lahan yang besar. Venue yang saya harapkan nanti adalah venue yang bertaraf internasional," katanya. (Istimewa).

(FL/RED).

 

Pembuat artikel : Fadlan Imam Febriawan.