
SERANG,- Asisten perekonomian dan pembangunan sekretaris Daerah Kota Serang Yudi Suryadi menyampaikan, terkait penekan dan sekaligus penurunan tren inflasi di Wilayah Kota Serang. Pemerintah Kota Serang telah melakukan beberapa inovasi-inovasi yang telah sesuai dengan kebijakan yang ada dipusat.
Diantaranya adalah operasi pasar murah dengan komoditi bahan pangan dan sembako, realisasi BTT dengan memberikan bantuan sarana produksi pertanian dan perlindungan sosial, dan Gerakan menanam yaitu penanaman tanaman cepat panen yang juga bekerjasama dengan kelompok tani dan wanita tani, kemudian, terakhir sidak ke pasar dengan melaksanakan sidak distributor pupuk dan beras.
"Selian itu, juga menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar 2persen untuk menekan laju inflasi di Kota Serang,"ucapnya
Selanjutnya, Yudi mengatakan, selain penyebab utama tren peningkatan inflasi di Kota Serang disebabkan oleh faktor Konsumsi kebutuhan primer, juga tadi disampaikan ada pemicu lain peningkatan inflasi di Kota Serang. Yaitu, berkaitan dengan tarif angkutan umum dan tarif palkir yang masih tinggi.
"Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait tarif angkutan umum dan tarif palkir ini, perlunya adanya kebijakan lain selain dengan menentukan rute dan tarif ongkos nya," ucap Yudi
Ia, juga menambahkan kedepan Pemerintah Kota Serang akan melakukan uji coba terkait memberikan bantuan subsidi ataupun bantuan langsung tunai kepada supir angkutan umum dan petugas palkiran.
Kemudian, ia kembali menjelaskan bahwa kedepan akan terus melakukan sinkronisasi kepada setiap OPD terkait penanganan laju inflasi di Kota Serang
"terkadang mereka sudah melakukan. Cuma kadang mereka juga kaya kurang sadar kalau kegiatannya itu mengarah kepada pengendalian inflasi, karena memang kurang sinkronisasi,"jelas yudi
Ia juga mengatakan, informasi dari bappeda bahwa di tahun 2023, akan ada tujuh OPD yang menganggarkan dalam penurunan inflasi di Kota Serang.
"Namun, hanya pada tekhnisnya saja di lapangan seperti apa, nanti kita komunikasikan kita koordinasi mana saja yang perlu memang di dorong, misalkan inflasinya terkait apa kita dorong, supaya lebih terarah, jangan sampai kita mengadakan sebuah program akan tetapi tingkat inflasinya malah terus makin meningkat. Jadi ke depan programnya akan diarahkan kepada program program yang berpengaruh terhadap penurunan inflasi di Kota Serang,"ungkapnya Yudi Suryadi
Selanjutnya, kepala Bank BI Provinsi Banten Imaduddin sahabat menyampaikan, ucapan terima kasih kepada pemerintah Kota Serang yang telah memimpin rapat koordinasi pada kesempatan kali ini. Ia menyampaikan ini adalah Bagian dari atensi dan kepedulian seorang pemimpin Daerah dalam menekan laju inflasi di wilayah nya.
Kemudian, terkait evaluasi secara nasional inflasi di Bulan November tahun 2022, Kota Serang mengalami kenaikan tren inflasi secara nasional, sehingga masuk ke dalam 10 Kabupaten/Kota kenaikan inflasi secara nasional.
Ia menjelaskan, di bulan November secara nasional, provinsi Banten hanya 4,6persen laju inflasi nya, namun di tingkat kabupaten/Kota, Pemerintah Kota Serang mengalami kenaikan laju inflasinya sebesar 0,2persen, sehingga di bulan November Kota Serang mencapai 7,56persen.
"kedepan akan melakukan monitoring tentang sistem informasi terkait kebutuhan, dan juga melakukan komunikasi interaktif, dan juga akan melakukan koordinasi terkait kesediaan pasokan apabila ada yang kurang itu bisa koordinasi dengan kabupaten/Kota yang lain,"jelas Imaduddin
"Semoga dengan Rapat Koordinasi ini menjadi Komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan Seluruh kepala OPD dalam menekan laju inflasi di Kota Serang, karena ini yang sangat penting,"imbuhnya. (HS/RED).
Pembuat berita : Benies Husaeni, M. Pd