22 Jul 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Pasti ce’es semua sudah tahu dong dengan yang namanya sarung. Sebuah kain yang biasa digunakan hampir disegala aktivitas, mulai diacara resmi atau santai. Sarung juga sudah menjadi identik dengan Wakil Presiden kita, KH Ma'ruf Amin, beliau selalu mengenakan sarung pada setiap kesempatan.

Ternyata sarung sendiri punya sejarah yang memiliki perjalan panjang, sedangkan sejarah perkembangan sarung di Indonesia cukuplah panjang dan penuh dengan filosofi. Di kutip dari laman wikipedia.org sarung adalah pakaian dari komunitas pelaut di Semenanjung Malaya dekat Sumatra dan Jawa; Menurut Gittinger, sarung lalu diperkenalkan di pulau Madura dan sepanjang pantai utara Jawa. Di akhir abad ke-19, seorang pengamat mencatat ketiadaan sarung di pedalaman Jawa. Saudagar laut awal di perairan ini adalah Muslim dari India, dan Islam menyebar melalui wilayah pantai, sehingga diduga sarung di awal kemunculannya mungkin adalah anyaman kotak-kotak, yang biasa diasosiasikan dengan lelaki Muslim.

Masuk di era perjuangan Indonesia, sarung identik dengan perjuangan melawan belanda selain berperang secara fisik, sarung merupakan pemberontakan terhadap gaya berpakaian para penjajah yang pada masa itu identik dengan jas dan dasi, gaya tersebut sering disebut budaya barat. Seperti yang tergambar pada salah seorang pejuang yaitu KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang tokoh penting di Nahdhatul Ulama ( NU). beliau pernah diundang Presiden Soekarno. Prokol kepresidenan saat itu memintanya untuk berpakaian lengkap dengan jas dan dasi. Lalu belai datang dengan menggunakan jas akan tetapi untuk bawahannya beliau memakai kain sarung.

Sebagai seorang pejuang yang sudah berkali-kali terjun langsung bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, Abdul Wahab tetap konsisten menggunakan sarung sebagai simbol perlawanannya terhadap budaya Barat. Ia ingin menunjukkan harkat dan martabat bangsanya di hadapan para penjajah. (TY/RED).

 

Sumber Gambar: Istimewa

Pembuat Artikel : Try Yudhistira S.Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH. MH

 

Share: