Proses Penangkaran Rusa Totol Istana Kepresidenan Bogor

Proses Penangkaran Rusa Totol Istana Kepresidenan Bogor

Proses Penangkaran Rusa Totol Istana Kepresidenan Bogor

Sejak ditemukan terpisah dari kelompoknya, bayi rusa totol dipindahkan ke kandang perawatan dan diberikan minuman pengganti susu induknya sebanyak 4x sehari selama 4 bulan pertama. Minuman pengganti susu harus diberikan dalam keadaan hangat bersuhu 36-37 derajat celcius. Ini dilakukan agar anak rusa tidak mengalami kembung yang kemudian dapat menyebabkan kematian.

Selama 3 hari pertama mengkonsumsi minuman pengganti susu induk, pada bayi rusa akan didapati feses cair berwarna kuning. Ini adalah tanda bahwa bayi rusa sedang beradaptasi dengan minuman pengganti susu induk barunya. Makanan tambahan berupa rumput segar dan pasir bergaram juga dikonsumsi secara alamiah oleh anak rusa saat berjemur di halaman Istana Kepresidenan Bogor.

Setelah melewati masa kritis 4 bulan pertama, anak rusa yang mulai beranjak dewasa akan menolak untuk mengkonsumsi minuman pengganti susu induk dan mulai mencari padang rumput terdekat untuk mulai mengunyah rumput segar.

Selama 7 bulan di bawah perawatan para pekerja, anak-rusa totol sudah tidak asing berada dekat dengan manusia. Hal ini membuat anak-anak rusa merasa nyaman saat mendapatkan makanan langsung dari tangan para pengunjung yang datang.

Perhatian Presiden Joko Widodo terhadap hewan koleksi Istana Kepresidenan menjadi model sekaligus tantangan bagi jajaran pengelola Istana Kepresidenan Bogor untuk senantiasa memperhatikan dan memelihara lingkungan sekaligus penghuni Istana Kepresidenan Bogor.

Tentu saja, karena kehadiran hewan koleksi istana ini sudah menyuguhkan hiburan tersendiri bagi para Presiden Joko Widodo dan keluarga, para jajaran pengelola, dan pengunjung Istana Kepresidenan Bogor.

Oleh karena itu, inovasi penangkaran rusa totol koleksi Istana diharapkan juga dapat diterapkan oleh lembaga atau organisasi yang telah mendapatkan fasilitas hibah rusa totol dari Kementerian Sekretariat Negara. (TY/RED).

 

Penulis artikel : Try Yudistira, S. Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH