Kriminalitas saat Ramadhan meningkat, penting mengetahui Dampak negatif learning, jika diabaikan.

Kriminalitas saat Ramadhan meningkat, penting mengetahui Dampak negatif learning, jika diabaikan.

Kriminalitas saat Ramadhan meningkat, penting mengetahui Dampak negatif learning, jika diabaikan.

Learning secara sederhana dapat diartikan sebagai pembelajaran, yakni sebuah proses untuk menguasai suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Pengertian ini meliputi konsep nilai sebagai landasan gerak dalam konteks praktis.

Maksud dari Konteks Praktis disini, ialah menyatukan karsa, kata dan karya, karena manusia pada dasarnya adalah kesatuan dari fungsi berpikir, berbicara, dan berbuat. Makna praktis tidak memisahkan ketiga aspek tersebut sebagai bagian yang berdiri sendiri.

Setiap perilaku pada dasarnya merupakan hasil dari proses pembelajaran atau learning. Termasuk perilaku negatif sebagai sebuah praktis dari hasil proses learning. Artinya, jika seseorang melakukan perbuatan perilaku negatif, dapat dipastikan ada proses learning atau pembelajaran yang sadar atau tidak sadar telah diikuti oleh orang tersebut.

Proses tersebut bisa berupa penglihatan berulang-ulang atas perilaku yang sama, ajakan berulang untuk melakukan perilaku negatif oleh orang yang berbeda dan/atau dengan alasan, atau pengalaman langsung mendapatkan perilaku negatif.

Proses tertanamnya nilai-nilai negatif dan/atau meningkatnya keterampilan dalam mengaplikasikan nilai negatif inilah inti dari negatif learning.

Perubahan perilaku ke arah negatif memang bukan merupakan hasil sadar atau target dari sebuah program pendidikan. Akan tetapi, hal ini rill terjadi di hampir setiap lembaga pendidikan atau keluarga terjadinya tawuran pelajar, geng pelajar, peredaran narkoba di sekolah, perpeloncoan dengan kekerasan, menurunnya penghormatan kepada orang tua dan guru, semakin renggangnya ikatan kekeluargaan dan sosial.

Dalam kurun waktu satu pekan kemarin banyak pencurian motor yang terekam kamera pengawas atau CCTV yang dilakukan oleh remaja, juga balap motor liar dan tawuran atau perang sarung saat Ramadhan yang terjadi di wilayah kabupaten Serang dan tawuran di Kota Serang tepatnya di wilayah Cipocok jaya, (red-25 Maret 2023, pukul 02.00 WIB).

Kemudian, beredarnya video status WhatsApp sekelompok anak muda yang iseng saat membangunkan sahur dengan sambil mematikan Kilowatt jam pada setiap rumah yang dilalui. Ini semua adalah fenomena yang saat sekarang semakin berkembang.

Dalam mengurangi tindak kejahatan jalanan tersebut pihak berwajib yaitu kepolisian dan di bantu warga sekitar selalu bekerja keras berpatroli dalam menciptakan situasi yang aman. Diantaranya beberapa kejadian seperti tawuran sudah berhasil diamankan pelaku-pelakunya dan terus dipantau.

Kapolsek Ciruas Kompol Hasan Khan melalui panit reskim menyampaikan, himbauan kepada para orang tua/wali agar senantiasa bisa selalu memantau atau mengawasi anak-anaknya, khususnya para remaja usia tanggung dengan ekstra lagi di luar jam belajar.

"Serta kepada pihak sekolah agar memberikan sanksi yang tegas terhadap peserta didik yang terlibat dalam tawuran tersebut,"Ucapnya

Selanjutnya, Menurut Masruri dalam bukunya negatif learning menjabarkan, bahwa ada emat persoalan yang secara paradigmatis sedang membelit dunia pendidikan yang mana effect tersebut berdampak negatif terhadap perilaku peserta didik.

Keempat persoalan tersebut adalah :

Satu misorientasi atau orientasi jangka pendek. Yang mana orientasi pendidikan secara idealnya adalah jangka panjang, yaitu untuk mengembangkan harkat dan martabat manusia sebagai Abdullah dan pemimpin di muka bumi, atau manusia yang siap mengembangkan dan memanfaatkan teknologi bagi keselamatan dan keislaman alam semesta, sekarang menjadi orientasi pragmatis, yaitu sekedar mencetak manusia siap pakai untuk memenuhi kebutuhan atau peluang yang diciptakan oleh industri. Kedua alienasi, yaitu kondisi ketika manusia dijauhkan atau menjauhkan diri dari sesuatu, sesama manusia, alam, budaya, tuhan, atau bahkan dirinya sendiri. Fenomena ini bisa dilihat pada perkembangan iklan yang hampir tanpa etika, baik yang terpasang di ruang-ruang publik, maupun yang ditayangkan media cetak dan elektronik, yang terus memprovokasi masyarakat sebagai konsumen.

Tiga materialistis/simplikasi atau pola hidup yang hedonis cenderung memprioritaskan upaya pemenuhan kebutuhan materi secara dominan dan berlebihan. Masyarakat disibukkan dengan perburuan materi sebagai fasilitas kenikmatan hidupnya. Sebaliknya, kebutuhan rohani termasuk di dalamnya pendidikan, terabaikan. Yang terkahir, empat lineary education, yaitu sistem pendidikan Nasional dan sikap masyarakat terhadap pendidikan formal atau informal masih mengutamakan kecerdasan kognitif, sementara kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual diabaikan. Dalam konteks inilah melihat pendidikan masih dikemas dalam sistem liner atau lineary education.

Oleh karena itu, seluruh guru, orang tua/wali agar Senantiasa berperan aktif dan berkelanjutan dalam membimbing, serta mengawasi perkembangan anak-anak peserta didik nya. (HS/RED).

 

Pembuat berita : Benies Husaeni, M. Pd.

Foto : Instagram @infoserang