Komitmen bersama ini alhamdulillah, telah memberikan hasil dalam penurunan Stunting di Kota Serang, Syafrudin merasa bangga

Komitmen bersama ini alhamdulillah, telah memberikan hasil dalam penurunan Stunting di Kota Serang, Syafrudin merasa bangga

Komitmen bersama ini alhamdulillah, telah memberikan hasil dalam penurunan Stunting di Kota Serang, Syafrudin merasa bangga

SERANG,- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (Bappeda) Kota Serang kembali membuka acara penanganan dan pencegahan Stunting di Kota Serang, bertempat di hotel wisata baru, Selasa 27 Juni 2023. Dalam kesempatan ini, tema yang diusung adalah rembuk Stunting dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Kota Serang.

Ketua panitia Imas khotimah menyampaikan, salah satu komponen terpenting dalam pembangunan kesehatan adalah terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Imas menjelaskan, Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

"Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,"ucapnya

Gejala Stunting jangka pendek, lanjut Imas, meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal. Sedangkan jangka panjangnya nya meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis.

"Berdasarkan bulan penimbangan balita Kota Serang pada tahun 2019 prevelensi sebesar 5.8persen (2.556 balita), pada tahun 2020 meningkat menjadi 6,1persen (2.846 balita), dan pada tahun 2021 sebesar 2,56persen (1.859persen balita),"jelasnya.

"Alhamdulillah, dalam Meningkatkan lintas sektoral dalam rembuk Stunting ini hadir 100 orang peserta dari seluruh OPD se-Kota Serang,"imbuhnya.

Selanjutnya, Ketua tim percepatan penurunan Stunting di Kota Serang Nanang Saefudin menyampaikan, dalam rembuk Stunting ini, semua terlibat baik dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder terkait. Selain Untuk Bersinergi, lanjut Nanang, padupadan ini harus di tingkatkan dan lakukan dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan Stunting di Kota Serang.

"Setelah bekerjasama dengan padupadan lintas sektoral ini, ditindaklanjuti dengan mencari tahu masalahnya dan dengan cepat dan tepat menyelesaikan masalahnya,"ucap Nanang Saefudin

"Lintas sektoral ini bagian dari Para pahlawan dalam menuntaskan angka Stunting di Kota Serang, bukan hanya Dinkes atau DP3AKB,"lanjutnya

Perlu diketahui, sambungan Nanang, Anggaran dalam penanganan dan pencegahan Stunting di Kota Serang mencapai 45 miliar.

"untuk tahun ini, secara keseluruhan 45 miliar dalam penanganan Stunting di Kota Serang,"ungkap Nanang

Diakhir penyampaiannya, Nanang Saefudin menyampaikan, kerjasama dan kolaborasi antar OPD sangat penting dan besar manfaatnya.

"Jadi kata kuncinya adalah kerjasama dan kolaborasi yang baik dari OPD. Tidak boleh ada ego sektoral, semua berperan penting sesuai dengan tupoksi masing-masing,"tutup Nanang Saefudin

Selanjutnya, Wali Kota Serang Syafrudin menyampaikan, penurunan Stunting di Kota Serang adalah bagian dari visi dan misi wali kota dan wakil wali kota Serang yang tertuang dalam RPJMD, tentang menuntaskan status kemiskinan di Kota Serang.

Penurunan Stunting di Kota Serang, kata Syafrudin, telah menjadi skala prioritas dan menjadi sebuah program setiap organisasi perangkat daerah dalam penurunan Stunting.

"Stunting ini terjadi banyak faktor mulai dari kekurangan gizi, kurang asupan gizi yang bagus, salah pola asuh, pernikahan dini dan sampai pada sanitasi atau drainase yang kurang baik,"ungkap Syafrudin

"Ini menjadi Pekerjaan Rumah yang harus diselesaikan, oleh semua pihak dan menjadi skala prioritas,"imbuhnya

Diakhir penyampaiannya, ia menyampaikan, Kota Serang memiliki 16 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan se-kota Serang.

"Untuk itu nantinya bisa dimanfaatkan dalam program para kader. Adapun Nantinya masih kekurangan posyandu, bisa diperbanyak lagi dari fasum-fasum yang ada di Kota Serang untuk bisa dimanfaatkan untuk posyandu, dan untuk fasilitas sarana dan prasaran nanti bisa di komunikasi kan,"jelas Syafrudin dalam sambutannya

"Menjadi sebuah Komitmen kita bersama dalam penurunan Stunting di Kota Serang. Dan saya ucapkan syukur alhamdulillah program ini sudah berjalan, dan perlu saya sampaikan juga kepada semua pihak yang terlibat, saya bangga jumlah penurunan Stunting di Kota Serang mengalami penurunan yang tadinya 28persen menjadi 23,3,"imbuhnya. (RAM-MA/RED).

 

Pembuat berita : Robi Agmadhori Manura SM. & Maryamah.