25 Aug 2025
WIB
Berita Pemerintahan

SERANG,-pemerintah kota Serang kembali berkomitmen untuk segera merenovasi majelis taklim Nurul Huda yang terletak di pemukiman Ciawi, RT 05 RW 13, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Selasa (16/01/24). Setelah selesai melakukan kunjungan secara langsung, Penjabat Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Serang untuk melakukan perbaikan majelis taklim tersebut.

"Insyaallah nanti kita perbaiki betul. Karena ini bukan rehab. Sebenarnya ada bantuan, cuma kuotanya untuk bantuan rumah tidak layak huni. Tapi nanti kami usahakan agar surau ini aman untuk pengajian anak-anak," ujar Yedi Rahmat

Selanjutnya, penjabat wali kota Serang Yedi Rahmat mengapresiasi dedikasi dan semangat yang terus dilakukan oleh salah seorang guru yang masih aktif mengajar di majelis tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pak Ustadz yang sudah ikhlas mendidik untuk mengajar ngaji anak-anak. Karena pak ustadz ini tidak digaji tapi punya niat baik mendidik anak-anak mengaji dan mengajarkan nilai-nilai agama di sini," kata Yedi Rahmat.

Sebelumnya selaku guru ngaji di majelis taklim Nurul Huda Deni Priyatna mengatakan, majelis taklim ini telah berdiri selama hampir dua tahun. Namun, dalam setahun terakhir, lanjut ustadz Deni sapaan akrabnya, bangunan majelis ini mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Atap majelis yang terbuat dari genteng sudah bocor di sana-sini. Akibatnya, setiap kali hujan turun, pengajian harus dihentikan karena anak-anak tidak bisa belajar dengan nyaman," tutur ustadz deni

"dan keberadaan Majelis Nurul Huda tentu maksud dan tujuan nya adalah untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak di sekitar rumahnya untuk belajar mengaji," imbuhnya

Deni Priyatna mengaku sangat prihatin dengan kondisi majelisnya saat ini. Ia berharap ada bantuan dari pihak-pihak yang peduli untuk memperbaiki majelis tersebut.

"Saya ingin anak-anak di sini bisa ngaji dengan aman dan nyaman," ujar Deni

"Apalagi, rata-rata anak-anak yang belajar di sini berasal dari keluarga kurang mampu. Kemudian saya sendiri tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memperbaiki majelis tersebut. Karen penghasilan saya sebagai penjual cilor hanya Rp80.000 per hari. Itupun belum dengan biaya buat beli bahan-bahan lagi. Oleh karena itu, saya berharap bantuan dari pihak-pihak yang peduli untuk membantu memperbaiki majelis Nurul Huda. Dengan demikian, anak-anak di lingkungan ini bisa terus belajar mengaji dengan nyaman," tutup nya. (HS & MM)

Pembuat Artikel: Benies Husaeni, M.Pd dan Messy Marlina

Share: