Angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Menjelaskan dalam laman resmi kemenkes_ri tingkat keterisian tempat tidur (RS) masih rendah ditengah kenaikan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Secara nasional, hingga 6 Februari kemarin total pasien yang dirawat baru 18.966 atau 23,35% dari 81.235 total tempat tidur yang tersedia untuk penanganan COVID-19. Dari seluruh pasien yang dirawat, 38% tanpa gejala dan 33% gejala ringan serta tidak
memerlukan terapi oksigen (data per 4 Feb 2022). Terangnya
Pemerintah menghimbau pasien OTG dan gejala ringan untuk isolasi mandiri atau isolasi terpusat Isolasi mandiri dan terpusat membantu meringankan beban tenaga kesehatan dan (RS) 60-70%. Kemenkes mencatat mayoritas pasien COVID-19 yang dirawat di (RS)) rata-rata bergejala ringan dan tanpa gejala, sehingga tidak membutuhkan penanganan medis secara khusus.
Proses perawatan pasien juga cenderung lebih cepat, karenanya jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 masih terus terkendali hingga saat ini. Tambahnya
Tren keterisian tempat tidur yang rendah ini diharapkan terus terjaga. Pasien konfirmasi positif dengan gejala ringan samapi yang tidak bergejala diminta untuk tidak buru-buru ke (RS), melainkan melakukan isoman di rumah mengikuti syarat & ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Upaya ini untuk menjaga layanan kesehatan tetap berjalan dengan baik serta mengurangi beban keterisian tempat tidur (RS), jadi bisa dialokasikan bagian pasien yang membutuhkan.
"Untuk mendukung percepatan kesembuhan pasien selama isoman, Kemenkes menyediakan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat gratis yang bisa diakses di 17 platform telemedicine". Ungkap dr. Siti Nadia Tarmizi
Data menunjukkan, meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit dan cenderung menunjukan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.
"Namun, kita tetap harus waspada. Protokol kesehatan tetap dilaksanakan dan cakupan vaksinasi harus terus dikejar, terutama untuk
lansia dan anak-anak" ungkap dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes. (HS/RED).
