
SERANG,- Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang, Yudi Wahyudi dan Kepala Bagian Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Affan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Serang, M. Ikbal mewakili Pemerintah Kota Serang menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi di Daerah yang diselanggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri secara virtual, bertempat di ruangan Ball Sandimaya Diskominfo Kota Serang, Senin (12/12).
Dalam Kesempatannya Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir menyampaikan bahwa, inflasi pada bulan November melemah dibandingkan bulan Oktober.
"Inflasi bulan November sebesar 5,42% melemah dibandingkan bulan Oktober sebesar 5,71% Inflasi tertinggi di Kab. Bulungan (9,20%) dan Terendah Kota Ternate (3,26%)". Ucapnya
Tomsi Tohir menegaskan 91 Pemda telah melakukan 6 upaya konkrit dalam penangan Inflasi tetapi ada 30 Pemda yang belum melakukan sama sekali upaya.
"6 upaya konkrit dalam penangangan Inflasi upaya tersebut diantaranya melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak pasar dan distributor, kerjasama dengan antar daerah, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan trasnportasi dari APBD." Tegasnya.
Tomsi Tohir berharap agar Pemerintah Pusat dan Daerah membuat inovasi dan terobosan, juga melakukan upaya untuk selalu berkolaborasi menangani inflasi, mengantisipasi menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru) serta memanfaatkan BTT dan Bansos Secara Optimal.
Setelah menghadiri Rapat tersebut Asda II Kota Serang menyampaikan, bahwa penyumbang kenaikan harga di Kota Serang adalah, Cabai Rawit. Kembali, ia menyampaikan Pemkot Serang sudah menangani hal tersebut dengan melakukan operasi pasar murah dan melakukan sidak harga di pasar-pasar induk di Kota Serang serta sidak terhadap distributor.
"tadi sudah disampaikan oleh Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tahir terkait proxy inflasi daerah menyebutkan bahwa cabai rawit menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga, tapi kita pemerintah kota serang sudah mengupayakan itu, terutama menjelang nataru kita harus melaksanakan operasi pasar murah serta melaksanakan sidak pasar dan distributor agar tidak menahan barang."ungkapnya
Selanjutnya, ia menyampaikan, tingkat inflasi di Kota Serang hingga Oktober 2022 tercatat sebesar 7,54 persen. Data ini di dapat usai Pemkot Serang yang diwakili Walikota Serang menghadiri undangan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi di daerah secara zoom meeting di Kantor Diskominfo Kota Serang, Senin 28 November 2022 yang lalu.
"rata-rata Pemkot Serang inflasinya 7,54 persen tapi ada juga yang tertinggi, yaitu Aceh dengan Jambi itu 8persensekian," ujarnya kepada
Ia menyebutkan, penyumbang inflasi 7,54 persen itu bukan dari bahan pokok atau bapok, melainkan dari 10 item jenis barang dan jasa. Yaitu kulit melinjo, tarif angkutan umum dalam kota, bahan material, jeruk, tahu mentah, rokok kretek, dan tempe mentah.
"Kulit melinjo yang paling besar 25,76 persen dan andil inflasi 0,01," ucap dia.
Ia menjelaskan, Kulit melinjo jadi penyumbang inflasi karena beberapa waktu lalu di Kota Serang ramai kegiatan keagamaan kearifan lokal seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Jadi kulit melinjo penyumbang inflasi yang paling besar 25,76, dan yang selanjutnya yang terbesar adalah tarif dari angkutan dalam kota, kemudian juga buah-buahan, material bangunan," katanya.
"Material bangunan ini mungkin ada kenaikan BBM, tahu, dan tempe," imbuhnya
Ia mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai langkah atau upaya dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Serang.
Mulai dari pengalokasian anggaran 2,23 persen atau sekitar Rp4,89 miliar untuk bantuan sosial pada nelayan, bantuan bibit untuk petani, menciptakan lapangan kerja berupa padat karya.
Kemudian kelompok tani, pelatihan kewirausahaan bagi pencari kerja, disabilitas, perlindungan sosial, cadangan pangan daerah, gerakan tanam cabai, operasi pasar, monitoring ke pasar Induk Rau atau PIR.
"Intinya bahan pokok stabil, akan tetapi bahan-bahan yang saya sebutkan tadi memang ada kenaikan. Terutama di angkutan dalam Kota, dan ntuk penyesuaian tarif angkutan umum dalam kota, Ia mengaku pihaknya masih menyusun drafnya dari dinas terkait." jelasnya. (HS/RED)
Share:
Categories
More News





