Waspada ancaman penyakit demam berdarah

Waspada ancaman penyakit demam berdarah

Waspada ancaman penyakit demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit break-bone karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.

Ancaman penyakit demam berdarah yang masih mengintai menuntun masyarakat indonesia untuk melakukan pencegah dalam bentuk kewaspadaan terhadap ancaman demam berdarah dan berbagai jenis penyakit lainnya.

Tingkat kewaspadaan harus benar-benar dilakukan dan di praktekkan demi menekan Tumbuh kembang kasus penyakit yang disebabkan oleh DBD.

Upaya pencegah DBD terus di gaungkan oleh pemerintah dalam hal ini oleh kementerian Kesehatan dan stakeholder dengan menghimbau terus menjaga kesehatan, dengan aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M, yaitu :

Menguras tempat penampungan air jangan lupa membersihkan dinding, penampungan air juga karena disitu telur Nyamuk bisa menempel;

Menutup rapat tempat-tempat yang berpotensi menjadi Sarang Nyamuk, dan jangan lupa untuk membalik tempat tersebut agar tidak ada genangan air atau Nyamuk bertelur.

Memanfaatkan kembali atau daur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan Nyamuk demam berdarah.

Selain upaya pencegahan di atas ada upaya lain untuk dapat mencegah potensi Nyamuk bertelur dan bersarang. Diantarnya, adalah dengan memelihara ikan pemakan jentik Nyamuk, memakai Obat anti Nyamuk, dan memberikan larvasida pada penampungan air, serta menanam tanaman pengusir Nyamuk.

Berikut adalah bentuk tahapan dan anjuran bagi penderita gejala awal untuk terhindar dari demam berdarah yang mesti diperhatikan:
Gejala awal penderita merasa mual dan muntah, dengan demam hingga 40° c, dan terasa Sakit Kepala, Nyeri Otot, serta timbul padakulit bintik-bintik merah, pertolongan Pertama nya adalah segera Minum air putih sebanyak mungkin, minum obat penurun demam, dan kompres dengan air dingin,

Pencegahan penularan menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan memantau barang yang menampung air. Jika dalam 3 hari panas belum turun segera melakukan tindakan untuk pergi ke dokter. (HS/RED).