SERANG- mengenal dan sekaligus mencintai budaya lokal merupakan bagian cinta tanah air dan menjaga kelestarian warisan leluhur serta mencegah hilangnya identitas budaya.
Hal itu disampaikan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah VIII Banten dan Jakarta Lita Rahmiati saat memberikan sambutan di acara deklarasi sekolah Pelestari Budaya Seni Silat Terumbu Banten, bertempat di Lapangan Olahraga Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Kota Serang, Selasa (29/10/2024).
"jangan mau kalah dengan yang lain, karena mereka berani bayar mahal hanya sekedar berlatih, seperti takewondo. Sedangkan di sini sudah ada seni silat terumbu bisa dilatih dengan gratis," kata Lita
Lita menjelaskan, peserta didik untuk bisa memanfaatkan fasilitas dan potensi yang sudah ada di sekolah, sehingga tidak usah ikut-ikutan dengan budaya luar.
"Sudah disediakan di sekolah harus semangat, kenali budayamu dan cintai budaya mu. Ini adalah best praktis, dan hebat yang dilakukan oleh SMPN 16 Kota Serang dan bisa untuk di contoh," jelas Lita
Ia mengingatkan, pengaruh Globalisasi tidak bisa ditahan, oleh sebab itu jadikan media sosial (medsos) untuk bisa mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang positif.
"Seni silat terumbu Banten bagian dari kegiatan positif yang bisa peserta didik publis di kanal masing-masing, baik Instagram, tik-tok, YouTube dll. Karena kemajuan kebudayaan, nilai Budaya adalah peran semua pihak," jelasnya
Selanjutnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Perguruan pencak silat terumbu Banten (DPP PPSTB) Yadi Sufiyadi mengatakan, terima kasih telah memilih seni silat terumbu menjadi bagian dari ekstrakulikuler di SMPN 16.
Ia mengatakan, seni silat terumbu adalah silat tertua yang ada di provinsi Banten.
"Selamat dan sukses serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SMPN 16 Kota Serang telah memilih seni silat terumbu menjadi bagian dari ekstrakulikuler," kata Yadi
Ia berharap kedepannya semua lapisan dan stakeholder bisa terus melestarikan seni silat terumbu, karena bagian dari kearifan lokal.
"2017 dan 2023 seni silat terumbu sudah memecahkan rekor muri dan ini bentuk kepedulian kami untuk melestarikan marwah Banten dari budaya di mata dunia," jelasnya. (HS/RED)
Penulis artikel : Benies Husaeni , M.Pd