Tim SAR Kembali Temukan 8 Korban Bencana Guguran Awan Panas Semeru

Tim SAR Kembali Temukan 8 Korban Bencana Guguran Awan Panas Semeru

Tim SAR Kembali Temukan 8 Korban Bencana Guguran Awan Panas Semeru

Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12).

Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, tim SAR gabungan menemukan 5 orang korban berjenis kelamin laki-laki di dusun Curah Kobokan dan berhasil mengevakuasinya pada pukul 08.10 WIB.

Pada pukul 09.10 WIB, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi 1 orang korban berjenis kelamin laki-laki di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan. Pada pukul 09.15 WIB, ditemukan dan dievakuasi 1 korban di dusun Curah Kobokan berjenis kelamin laki-laki.

Pada pukul 09.45 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan dan kemudian mengevakuasi 1 orang korban berjenis kelamin laki-laki di dusun Curah Kobokan.
“Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, selanjutnya kedelapan jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI,” imbuh Wayan.

Pada hari keempat operasi pencarian korban ini, tiga SRU (Search and Rescue Unit) dikerahkan untuk melakukan pencarian di tiga area. SRU satu melakukan pencarian korban di dusun Curah Kobokan, SRU dua melakukan pencarian di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan dan SRU tiga melakukan pencarian di dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.

Data sementara jumlah korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban, dengan rincian 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban meninggal dan 16 orang korban yang masihd alam pencarian.

Upaya pencarian korban di titik yang dicurigai dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan, seperti cangkul dan sekop. Adapun peralatan berat, seperti backhoe, dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah Tambang Pasir dan dusun Curah Kobokan.

Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban adalah kondisi timbunan material bekas lahir dingin (pasir) yang tinggi. Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas.

Kendala lain yang dihadapi, yaitu sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. Namun demikian, pencarian masih bias dilakukan dengan pengawasan ketat dari safety officer.

Sementara pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian korban di hari keempat ini, diantaranya tim Kantor SAR Surabaya, Unsur TNI dan POLRI, BPBD provinsi Jawa Timur, BPBD kabupaten (Lumajang, Jember, Gresik, Jombang, Malang, Pacitan, Batu), Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, Rumah Zakat Jember, PMI Probolinggo, SAR OPA Jember, Biting Rescue, ESDM, Helix Corps, Sergap Solo, DMC Ikatek UH, SARGABO, BDRT 27, Gerpik, Gimbal Alas, Berandal Alas, ACT Jember, ESDM, BAZNAS Timika, Ners Jakarta, RPPI, Dirgantara Rescue, ESDM, Sekber Pasuruan, UNS Solo, Sragen Wong Salam, KRI Indonesia, SAR Kanjuruhan, DMC Dompet Dhuafa dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya. (FL/RED).

 

Penulis artikel : Fadlan Imam Febriawan

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH