30 Dec 2025
WIB
Berita Pemerintahan

KOTA SERANG – Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Perumahan Citra Gading, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (29/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Agis menegaskan bahwa sampah bukan semata persoalan, melainkan memiliki potensi ekonomi yang besar apabila dikelola dengan baik. Ia menyebut, di setiap tumpukan sampah sejatinya tersimpan “emas” atau nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan.

“Di setiap tumpukan sampah itu sebenarnya ada emas atau cuan yang bisa dihasilkan, asalkan kita punya sudut pandang dan cara pengelolaan yang tepat,” ujar Agis.

Menurutnya, diperlukan perubahan mindset atau cara berpikir masyarakat dalam memandang sampah. Jika selama ini sampah dianggap sebagai beban, maka dengan pengelolaan yang benar, sampah justru dapat menjadi sumber penghasilan.

Agis menambahkan, tidak sedikit masyarakat yang telah membuktikan keberhasilan tersebut dengan menyulap tumpukan sampah menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

“Ketika sampah sudah melalui proses pemilahan dan pengolahan, maka statusnya bukan lagi sampah, melainkan bahan baku industri yang bisa diolah pada tahap selanjutnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agis mengungkapkan bahwa persoalan sampah hampir selalu menghantui kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Serang. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menekan volume sampah sekaligus memaksimalkan manfaatnya.

Ia mencontohkan pengelolaan sampah di TPS3R Perumahan Citra Gading yang memanfaatkan budidaya maggot. Selain efektif mengurai limbah organik rumah tangga, maggot juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

“Maggot ini bisa diolah menjadi pakan ternak, pakan ikan, pelet, dan berbagai produk lainnya. Dari sampah, bisa lahir usaha baru yang menghasilkan,” ungkapnya.

Agis menegaskan, pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat.

“Kota Serang ini bukan milik Budi–Agis, tapi milik kita semua. Mari kita jaga Kota Serang bersama-sama dari sampah agar tetap bersih, resik, dan warganya semakin maju,” tegasnya.

Untuk mempercepat penanggulangan sampah di Kota Serang, Pemkot Serang ke depan akan menggelar perlombaan antar bank sampah di seluruh wilayah kota. Bank-bank sampah tersebut akan dinilai berdasarkan program dan inovasi pengelolaan sampah yang dijalankan.

“Kami juga akan melakukan akreditasi bank sampah, mulai dari kelembagaan, sarana dan prasarana, hingga peningkatan SDM. Harapannya, pengelolaan sampah cukup dilakukan di level RT dan RW,” kata Agis.

Dengan sistem tersebut, lanjutnya, sampah bisa diselesaikan di lingkungan masing-masing, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi yang dapat menambah kas masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Farach Richi, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 115 bank sampah yang aktif beroperasi di Kota Serang. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga 300 unit pada tahun 2026.

“Dengan bertambahnya bank sampah, kami optimistis persoalan sampah di Kota Serang bisa terus ditekan,” ujarnya.

Ia menambahkan, budidaya maggot seperti yang diterapkan di TPS3R Citra Gading memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dengan siklus budidaya yang relatif singkat.

“Harga maggot tidak jauh berbeda dengan harga pakan ternak, hanya sedikit di bawahnya. Dalam satu siklus budidaya, maggot cukup membutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan saja,” pungkas Farach Richi.(DK/RED)

Keyword:

Pemkot Serang, Nur Agis Aulia

Share: