16 Oct 2024
WIB
Berita Pemerintahan
Tue, 15 Oct 2024 57 Views Operator

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Virgojanti mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Banten dalam mengembangkan budidaya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar Provinsi Banten.

Bawang merah dipilih karena beberapa daerah di Provinsi Banten cocok untuk dikembangkan budidaya bawang merah. Hal itu disampaikan Virgojanti usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Restuardy Daud.

“Petani kita juga bisa membudidayakan bawang merah,” ucap Virgojanti di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (14/10/2024).

Dijelaskan Virgojanti, untuk saat ini pasokan bawang merah di Provinsi Banten masih aman meski sebagian dipenuhi dari daerah lain.

“Insya Allah besok kita akan ada aksi tanam bawang merah di Sawah Luhur, Kota Serang. Kita bekerjasama dengan Bank Indonesia Banten,” ungkapnya.

Dalam aksi tanam bawang merah itu, dilaksankaan pula sekolah lapang teknis budidaya bawang merah. Adanya sekolah lapang ini diharapkan keterampilan petani meningkat dalam budidaya bawang merah sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.

"Minimal tidak harus dipenuhi dari daerah luar sehingga mengurangi biaya transport. Sehingga bisa menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas harga,” jelas Virgojanti.

Dari beberapa uji coba, petani Provinsi Banten bisa menanam bawang merah sehingga budidaya bawang merah bisa dikembangkan di Provinsi Banten. Uji coba di Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang cocok untuk budidaya bawang merah.

“Makanya ini terus kita masifkan yang nantinya bisa menjadi tanaman penyela masa tanam. Seperti di Jawa Tengah begitu tanam padi, bawang merah, padi, bawang merah,” jelas Virgojanti.

Terkait pengendalian inflasi, Virgojanti menjelaskan inflasi Provinsi Banten terkendali di angka 2,03, sembilan komoditas mengalami penurunan.

“Masih terkendali, bahkan cenderung menuju ke deflasi,” ucapnya.

Pemerintah juga berupaya untuk menghindari terjadinya deflasi secara terus menerus yang bisa berdampak pada industri dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Virgojanti juga imbau kepada tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten/Kota untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang. Menyiapkan berbagai langkah intervensi sebagai langkah preventif.(HS&GA/RED)

 

Sumber berita : bantenprov.go.id

Share: