
Keseriusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Serang akan program Zero Waste bukan hanya isapan jempol belaka, itu terbukti dengan keseriusan Pemerintah Kota Serang akan pentingnya pengolahan sampah yang tanpa residu yang hanya merubah bentuk sampah saja.
Beragam upaya dilakukan oleh pemerintah kota Serang akan pengolahan sampah tanpa residu (Zero Waste), seperti pengolahan sampah menjadi disinfektan alami yang sempat digunakan oleh pemerintah kota Serang melalui DLH kota Serang. Lalu baru-baru ini Pemerintah Kota Serang berencana bekerja sama dengan PT. Indonesia Power untuk pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara untuk PLTU.
Itu semua untuk sampah anorganik, lalu bagaimana dengan sampah organik? DLH kota Serangerang juga bekerjasama dengan penggiat Peduli Lingkungan Hidup melalu TPS3R, TPS3R yaitu Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle, yang berfokus pada pengolahan sampah organik.
Bertempat di daerah Sepang, TPS3R mengolah sampah organik dengan bantuan maggot (belatung), tapi bukan sembarang maggot, maggot yang digunakan adalah larva dari lalat Black Soldier Fly(BSF) karena serangga ini saat menjadi larva tidak terlalu mengeluarkan bau yang tajam, serta nilai gizi juga lebih tinggi, larva tersebut akan digunakan sebagai pakan ternak, dengan begitu pertumbuhan hewan ternak akan lebih sehat karena semua berbahan baku organik.
Selama pemanfaatan Maggot, TPS3R mampu mengolah sampah organik sebanyak 5 ton per hari dan itu masih dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan pakan Maggot itu sendiri karena salah satu pakan Maggot itu adalah Sampah Organik, oleh sebab itu pemerintah terus berupaya melakukan pengolahan sampah tanpa residu atau Zero Waste. Semoga dengan begitu kita bisa mengurangi sampah untuk rumah kita, lingkungan kita dan kota kita sendiri, ayo kurangi penggunaan plastik dan jangan membuang sampah sembarangan! (TY/RED)
Pembuat Artikel : Try Yudhistira, S. Kom
Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH. MH
Share:
Categories
More News





