KOTA SERANG- Komisi Penanggulangan Aids (KPI) Kota Serang menggelar Rapat Koordinasi anggota Komisi Penanggulangan Aids Kota Serang, bertempat di hotel Puri kayana, Selasa (18/11/2025).
Usai membuka rapat, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Serang (ASDA II) Yudi Suryadi mengatakan, Rapat koordinasi ini membahas rencana aksi 5 tahun ke depan untuk mengurangi penyebaran AIDS di Kota Serang dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV.
Rencana aksi ini, kata Yudi akan fokus pada beberapa hal, yaitu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV-Aids, dan meningkatkan akses terhadap tes HIV-Aids sukarela dan konseling, serta mengembangkan program pencegahan yang ditargetkan pada kelompok resiko tinggi.
"Kita akan melakukan kampanye kesadaran HIV melalui media sosial, sekolah, dan komunitas, serta meningkatkan akses terhadap tes HIV sukarela dan konseling," kata YudiÂ
KPA Kota Serang juga akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan, serta meningkatkan kerja sama dengan pihak keluarga dan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dan melakukan pengobatan.
"Perlu adanya kebersamaan dari pihak keluarga untuk selalu memeriksakan kesehatan ke pusat-pusat kesehatan yang ada di Kota Serang," ucapnyaÂ
Yudi juga menggunakan, Kota Serang memiliki banyak pusat kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memeriksakan kesehatan dan melakukan pengobatan.
"Kita harapkan saran dan Prasarana (fasilitas kesehatan) yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," harapnya
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPI) Kota Serang dr. Teja Patri mengatakan, kondisi prevalensi HIV selama 3 tahun ini terus mengalami penurunan.Â
Dari data yang dihimpun, lanjut Teja pada tahun 2025 penemuan kasus barunya itu mencapai 147 orang dari 400 orang Jumlah keseluruhan pada kelompok populasi kunci.
"dari Kota Serang Berdiri secara (komulatif) itu 400 orang yang terdapat pada kelompok populasi kunci. Sampai bulan Oktober angkat prevalensi hanya di kisaran 0.7. Ini mengalami penurunan dari 3 tahun kebelakang," ucapnya
Teja mengungkapkan, bahwa kasus penderita HIV-Aids ini akan mengidap pada dirinya seumur hidup.
"Jadi jumlahnya akan menjadi kumulatif sampai dari tahun ke tahun seperti itu," jelas dr. Teja yang juga sekretaris Dinkes Kota Serang
Ia menjelaskan bahwa penanggulangan HIV/AIDS memfokuskan upaya pencegahan dan layanan pada populasi kunci yang paling berisiko yang menjadi target utama intervensi, yaitu Laki-laki Seks dengan Laki-laki (LSL) / Gay, Pekerja Seks Komersial (PSK), baik perempuan maupun laki-laki, Waria (Transgender), Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) / Injecting Drug Users (IDUs) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) / Penghuni penjara dan tempat tertutup lainnya, Klien/pelanggan pekerja seks, Pasangan dari populasi kunci atau orang dengan HIV (ODHIV) dan Ibu Hamil dengan HIV (risiko penularan ke bayi) (beberapa sumber memasukkan ibu hamil sebagai kelompok rentan yang perlu diskrining secara rutin).
"Faktor utama daripada kasus ini adalah gaya hidup (hedonisme), dan cara pandang pada suatu prinsip (kepercayaan) agama yang berbeda, sehingga menyelahai aturan-aturan baik agama, dat ataupun sosial," jelasnya (HS/RED)
Penulis: Benies Husaini
Keyword:
aids,hiv,kpi
Share:
Tag
Categories
More News
PEMERINTAH KOTA SERANG