KOTA SERANG - Koordinator KPA Provinsi Banten, Muhammad Arif Mulyawan Rizqulloh, mengungkapkan bahwa stigma dan diskriminasi merupakan hambatan utama dalam penanggulangan HIV di Banten. Menurutnya, angka kasus HIV di Banten sudah mendekati estimasi 15.000, dengan 13.000 kasus telah ditemukan.
"Stigma dan diskriminasi membuat orang dengan HIV takut mengakses layanan dan obat, termasuk ARV," kata Arif.Â
Ia menambahkan bahwa pemerintah sudah menyediakan layanan perawatan dan pengobatan gratis, namun proses edukasi belum optimal.
KPA Provinsi Banten mengajak masyarakat untuk mendukung penanggulangan HIV dengan tidak melakukan stigma dan diskriminasi.
"Masyarakat justru harus mendorong, bukan menjauhi. Ketika ada yang terinfeksi, kita harus mengingatkan agar mereka rutin mengakses obat," ucapnya
KPA Provinsi Banten juga mengembangkan program Warga Peduli AIDS (WPA) untuk mendorong masyarakat tidak melakukan stigma dan diskriminasi. WPA bertugas mendorong warga untuk mengakses layanan kesehatan dan pengobatan.
Arif juga mengingatkan bahwa HIV dan TB adalah "saudara dekat", dan harus ditangani bersama.Â
"Semua penyakit harus ditangani bersama agar target SPM sesuai arahan Presiden dapat tercapai," katanya. (HS/RED)
Penulis: Benies Husaini
Keyword:
kpi,aid,hiv
Share:
Tag
Categories
More News
PEMERINTAH KOTA SERANG