Kemendagri Berikan Penghargaan Pengendalian Inflasi Periode 1 Tahun 2023 Kepada Pemerintah Kota Serang, Mendagri RI: Terima Kasih....

Kemendagri Berikan Penghargaan Pengendalian Inflasi Periode 1 Tahun 2023 Kepada Pemerintah Kota Serang, Mendagri RI: Terima Kasih....

Kemendagri Berikan Penghargaan Pengendalian Inflasi Periode 1 Tahun 2023 Kepada Pemerintah Kota Serang, Mendagri RI: Terima Kasih....

Serang,- Dalam agenda apresiasi pengendalian inflasi pada periode 1 Tahun 2023, Kemendagri RI mengadakan pemberian insentif fiskal kinerja Tahun berjalan dalam rangka pengendalian inflasi daerah periode 1 Tahun 2023 yang dilaksanakan Gedung Sasana Bhakti Praja Lt.3 Kemendagri Jakarta Pusat (31/07/2023).

Pemerintah Kota Serang menjadi salah satu Pemerintah Kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan tersebut atas pencapaian pengendalian inflasi di Kota Serang. Kegiatan tersebut juga dihadiri beberapa pejabat tinggi seperti Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Bank Indonesia abdul majid ikram, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia adininggar Widyasanti, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan beberapa perangkat daerah Provinsi Kabupaten/Kota.

Setelah acara pemberian insentif fiskal tersebut, Kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi tentang pembahasan informasi lanjutan terkait kemajuan penanganan inflasi yang ada di indonesia dan dampak el nino nanti kedepannya yang akan mempengaruhi sumber pangan yang ada di Indonesia.

Sebelum pemaparan materi, Tito Karnavian memberikan selamat kepada penerima penghargaan atas upaya dalam penanganan inflasi yang dimana pada upaya tersebut juga mengakibatkan penurunan angka inflasi yang terjadi di indonesia yang semula 6% dan pada saat ini turun menjadi 3%, "Kami ucapkan terima kasih banyak atas nama seluruh kepala daerah Kemendagri, IKL, dan ibu menteri keuangan yang telah memberikan dukungan berupa insentif, mudah-mudahan dengan reward ini membangkitkan semangat kita untuk terus mengendalikan inflasi di Indonesia" ucap Tito dalam sambutannya.

Dalam sambutannya juga, Tito juga menjelaskan bahwa mengenai dampak EL NINO yang terjadi di Papua Tengah diketahui 6 Warga Meninggal akibat bencana kekeringan, "di Daerah Puncak terjadi kekeringan, gagal panen, dan 6 Warga meninggal disana. Saya sudah koordinasi dengan ibu Gubernur dan Bupati memang ada permasalahan suplai karena harus menggunakan jalur udara dan ada kelompok-kelompok bersenjata namun setelah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Gereja dan tokoh ada suplai dapat masuk ke sana" tambahannya.

Terkait inflasi, Sri Mulyani juga turut hadir dalam memberikan penjelasan tentang hasil G20 terkait inflasi di beberapa negara belahan dunia, bahwa pertumbuhan ekonomi, perdagangan inflasi di beberapa negara mulai menurun namun inflnasi belum berarti selesai dimana dari data yang didapatkan bahwa angka inflasi yang ada di negara berkembang masih relatif tinggi. Sri Mulyani juga mengingatkan di tahun - tahun ini diprediksi akan terjadi kenaikan kembali inflasi di dunia dikarenakan Rusia pada saat ini sudah tidak ingin memperpanjang perlintasan laut hitam yang merupakan lalu lintas WIT dan termasuk sunflower. "ini berarti pada paruh kedua Tahun ini sangat dipengaruhi ketidakpastian dari komoditas yang hampir mirip seperti di Tahun 2022 dan dampak EL NINO ini harus kita waspadai" ujarnya.

Selanjutanya terkait penanganan inflasi isi dari paparan tersebut juga tidak jauh beda dengan Sri Mulyani Abdul Majid Ikram dimana tantangan Terkait kebijakan penanganan inflasi pada Tahun 2023 ini ada beberapa faktor yakni ketidakpastian Global, disparitas pasokan antar waktu dan antarwilayah, iklim, dan cuaca, "Kami Selalu dalam pengendalian Tim inflasi di Pusat dan bagian Pengkoordinasi Tim pengendalian di Daerah wilayah masing-masing baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota selalu mengingatkan arah kemana strategi Kebijakan inflasi terkait 4K" Ucap Abdul saat memberikan Materi tentang Highlight Tantangan Kebijakan Pengendalian Inflasi Tahun 2023.

Bercerita mengenai Cuaca, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa yang menjadi titik yang ditakutkan saat ini bukanlah pandemi lagi melainkan perubahan iklim yang berdampak panjang dan global. Kejadian EL NINO dan Indian Ocean Dipole saat ini di dunia sering terjadi, "Pada Tahun 1950-an, kejadian EL NINO ini terjadi setiap 5-7 tahun sekali namun setelah memasuki tahun 1980-an kejadian EL NINO ini akan terjadi 3 tahun sekali yang mengakibatkan kekeringan dan berdampak sosial ekonomi lainnya" ucapnya.

Dwikorita Karnawati juga mengingatkan kepada daerah Banten yang mana kejadian EL NINO ini diprediksi akan terjadi mulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2023, "Banten juga tidak mau kalah, indikator nya mulai semakin gelap Agustus masih, september masih, Oktober masih, Desember masih dan mulai aman januari" tambahnnya.

Arief Prasetyo Adi juga mengingatkan kepada semua masyarakat bahwa stop untuk boros pangan karena meskipun kita sudah menyiapkan bahan pangan namun masyarakat tidak mensupport maka sama saja dan juga masyarakat juga disarankan untuk belanja yang lebih bijak. (FL/RED)