
Serang,- Saat ini wilayah Kota Serang, Provinsi Banten tengah menghadapi fenomena Kemarau Basah dan/atau fenomena Baru di Penghujung Tahun 2025.
Berdasarkan hasil informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa meskipun bulan ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, potensi hujan yang disertai angin kencang masih akan melanda wilayah Kota Serang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksanaan (Kalaksa), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan, usai audiensi bersama Lembaga-lembaga Filantropi Islam (Lembaga Amil Zakat /LAZ), bertempat di ruang aula Lt. 1 setda Kota Serang, Jum'at (12/9/2025).
“saya menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya-upaya dini terhadap lingkungan sekitar, khususnya tempat tinggalnya. Karena meski kemarau, masih ada hujan disertai angin yang bisa berdampak merusak,” ungkapan
Dari ke-6 kecamatan yang ada di Kota Serang, lanjut Diat terdapat 3 kecamatan yang masuk dalam zona waspada, karena berada di posisi rawan.
Ketiga wilayah itu, kata Diat di antaranya Kecamatan Serang, kecamatan Kasemen, dan kecamatan Cipocok Jaya. Ia juga mengungkapkan kewaspadaan dan persiapan mitigasi bencana sedari dini, karena yang namanya bencana itu tidak ada yang mengetahui.
“Ya resah juga gimana ya, tapi itu kan alam, bukan perbuatan seseorang. Jadi ya berharap itu saja, kita lakukan penguatan dini, masing-masing individu dan lingkungannya. Termasuk jaga kondisi badan,” jelasnya.
Terkait layanan darurat, ungkap Diat BPBD Kota Serang membuka akses call center dan media sosial selama 24 jam. Selain itu, kata Diat personil BPBD juga selalu standby baik yang jaga di kantor maupun dalam keadaan on call di rumah.
“Alhamdulillah, selama saya di BPBD, kejadian malam itu nggak ada yang di ganti hari atau nunggu besok. Saat itu juga langsung kita kerjakan. 27 petugas standby terus,” kata Diat.
Ia juga menerangkan bahwa pola kerja personel BPBD itu terbagi menjadi tiga regu dan setiap regunya bekerja 2 (dua) secara berturut-turut.
“Satu shift itu 24 jam, jadi ada tiga regu. Regu satu hari ini sampai besok, besoknya lagi regu dua, lalu regu tiga. Jadi ada kesempatan dua hari istirahat, tapi status tetap on call, yang Artinya yang lepas piket tetap siap ke lapangan kalau ada apa-apa,” terang Diat
“Kalau ada kejadian di beberapa titik sekaligus, ya semua saya turunkan. Perempuan, operator, laki-laki semua ikut. Bahkan kalau keteter, saya juga turun langsung. Itu langkah taktis kita,” imbuhnya. (HS&AM/RED)
Penulis artikel : Benies Husaeni & Afwan maptuhi
Share:
Categories
More News





