
Di Indonesia terdapat 11.322 kasus baru kanker anak usia 0-19 tahun. Leukimia atau kanker darah adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai pada anak-anak. Fakta ini menunjukkan bahwa penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga
anak-anak.
Penyebab Kanker pada Anak bisa disebabkan oleh faktor, Genetik atau (faktor keturunan), Zat kimia dan Radiasi atau virus. Oleh karena itu Peran orang tua sangat penting terutama dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Seringkali orang tua tidak menyadari tanda dan gejala awal pada anak yang menderita kanker hingga terlambat diketahui.
Dikutip dari laman kemenkes_ri, Kanker bisa menyerang anak di bawah usia 18 tahun bahkan yang masih di dalam kandungan. Tiap tahun jumlahnya bertambah, namun hanya sebagian kecil yang bisa mengakses layanan kesehatan.
Melalui Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 2022, support atau dukungan dan semangat kepada anak dengan kanker, penyintas dan keluarganya untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik terus digaungkan.
Jumlah penderita kanker pada anak terus naik. Data Globocon tahun 2020, ditemukan lebih dari 11 ribu kasus kanker baru pada anak. Leukimia adalah kanker terbanyak yang menyerang anak-anak.
Kanker pada anak beda dengan kanker pada orang dewasa. Kanker pada anak tidak bisa dicegah maupun di skrining. Bahkan belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker pada anak. Walaupun begitu, kanker pada anak bisa dikenali.
Gejala kanker pada anak ada beberapa ragamnya . Disini, peran orang tua penting untuk selalu memerhatikan dan memantau kesehatan anaknya. Kalau sudah muncul satu gejela artinya kanker sudah dalam stadium lanjut.
Diantara Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai adalah sebagai berikut:
Pucat, memar atau pendarahan, dan nyeri tulang,
Terlihat benjolan atau pem bekakan yang tidak nyeri dan tanpa demam atau tanda infeksi lain,
Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas, dan berkeringat di malam hari
Perubahan yang terjadi pada mata seperti
terlihatnya manik putih, juling, hilangnya
pengelihatan, dan memar atau bengkak di sekitar mata
Perut yang membuncit, dan
Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasa terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari)
Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan
bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi
Penemuan dini adalah kunci untuk mengendalikan kanker pada anak. Pencegahan harus dimulai sejak anak dalam kandungan, orang tua harus rutin memeriksakan kandungannya untuk mengantisipasi penyakit kanker maupun penyakit tidak menular lainnya.
Pola hidup bersih dan sehat juga penting dilakukan untuk mencegah 40% kanker termasuk kanker pada anak. Caranya mudah, mulailah dengan membudayakan perilaku CERDIK yaitu:
(C) Cek kesehatan secara berkala
(E) Enyah kan asap rokok
(R) Rajin beraktivitas fisik
(D) Diet sehat dengan kalori seimbang
(1) Istirahat cukup dan
(K) Kelola stres
"Sehat dimulai dari kita sendiri, dari hal-hal kecil. Cegah kanker pada anak dengan membiasakan mereka melakukan pola hidup sehat dan bugar". Tulis Kemenkes_ri dalam laman resmi Instagramnya. (HS/RED).
Share:
Categories
More News





