17 Sep 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Serang,- Untuk mengimplementasikan program Serang Mengaji. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendbud) mengumpulkan seluruh Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang Sekolah Dasar dan SMP se-Kota Serang, bertempat di Assa'adah Global School Islamic, kelurahan Banjarsari, kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, rabu 17 September 2025.

Langkah ini ditempuh guna percepatan (akselerasi) dan harmonisasi ke-13 Visi dan Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang, yang salah satunya Serang Mengaji.

Usai pertemuan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Ahmad Nuri, menyampaikan bahwa program ini merupakan gagasan sekaligus visi dan misi Wali Kota Serang untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an sejak dini serta membangun karakter pelajar melalui pembiasaan keagamaan.

“Target kita, siswa kelas 2 sudah mulai transisi, dan di kelas 3 sudah bisa membaca Al-Qur’an. Maka kita dorong guru-guru agama untuk memastikan proses pembelajaran, mulai dari iqro sampai tadarus, berjalan konsisten setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai,” katanya 

Selain pembiasaan membaca Al-Qur’an, lanjut Nuri program ini juga mendorong pembentukan karakter melalui pembelajaran keagamaan, seperti sirah nabawiyah, hafalan ayat-ayat pendek, doa sehari-hari, asmaul husna, hingga shalat dhuha.

Ahmad Nuri menambahkan, program 'Kota Serang Mengaji' juga akan diperkuat dengan regulasi, mulai dari Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Wali Kota, hingga Keputusan Kepala Dinas.

“Alhamdulillah, guru-guru PAI berkomitmen mendukung program ini. Besok kita tindak lanjuti dengan penandatanganan fakta integritas serta doa bersama agar program berjalan lancar,” ungkapnya.

adapun evaluasi sementara, kata dia sebagian besar siswa di Kota Serang baru bisa lancar membaca Al-Qur’an di kelas 4 dan 5. Karena itu, pihaknya menargetkan percepatan melalui kolaborasi dengan program 'Kota Serang Mengaji' yang dilaksanakan bersama Bagian Kesra, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada waktu maghrib.

“Tradisi mengaji maghrib sudah lama menjadi budaya di Serang. Sekarang kita kombinasikan dengan pembiasaan mengaji di sekolah. Dukungan dari guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci mutu pendidikan kita,” kata Ahmad Nuri.

Program ini diharapkan mampu menjadikan Kota Serang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam pondasi keagamaan dan karakter pelajar. (HS&ISM/RED)

 

Penulis artikel : Benies Husaeni & Irvan Setia Maulana 

Share: