Cuaca dingin melanda wilayah Indonesia, ini penjelasan BMKG.

Cuaca dingin melanda wilayah Indonesia, ini penjelasan BMKG.

Cuaca dingin melanda wilayah Indonesia, ini penjelasan BMKG.

SERANG- Musim kemarau masih berlangsung, namun beberapa wilayah di Indonesia justru lebih dingin terutama saat malam dan dini hari.

Termasuk di wilayah perdagangan dan jasa, yakni kota Serang Banten, saat ini cuaca di wilayah itu, mencapai 29°, presipitas 0persen, kelembapan 65persen, dan angin 5 km/j.

Dilansir dari laman resmi Instagram infobmkg, saat ini wilayah Indonesia khususnya bagian selatan masih musim kemarau.

Sejak 3 hari terakhir, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi, Sumatera bagian selatan. Angin dominan dari arah timur membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia, sehingga tidak mendukung pertumbuhan awan.

Hal ini menyebabkan langit menjadi cerah sepanjang hari, kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan, mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan.

Selain itu, Agin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.

Daerah dataran tinggi dan pegunungan cenderung lebih dingin, karena tertekan udara dan kelembaban yang lebih rendah. Kondisi ini merupakan fenomena umum terjadi di Indonesia saat musim kemarau.

Dalam sepekan kedepan, cuaca cerah berawan diperkirakan masih akan mendominasi wilayah Indonesia, khususnya wilayah bagian selatan. Meskipun demikian, potensi hujan dengan intensitas signifikan masih dapat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia sepekan kedepan.

Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 16-22 Juli 2024, berupa:

Potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Utara, Sulawesi Utara, tengah, Barat, Gorontalo, Maluku Utara, Papua barat daya, Papua tengah, Papua pegunungan dan Papua.

Poten dampak dari bahaya hujan lebat kategori waspada terdapat di wilayah Sulawesi Utara, tengah, Selatan, Papua tengah, Papua pegunungan dan Papua Selatan.

Potensi angin kencang di wilayah Banten, Jawa barat, Jawa timur, Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Tengah, Utara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah.

Potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi walaupun sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Oleh karena itu, BMKG menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana dengan cara mengenali potensi di lingkungan masing-masing, memperbarui informasi terkini dan mengikuti arahan pemerintah setempat jika ada evaluasi, serta memahami informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Potensi cuaca ekstrem yang disajikan masih bersifat umum di tingkat provinsi. Untuk Informasi detail dan terbaru pada tingkat kecamatan, dapat diakses melalui aplikasi BMKG dan situs resmi BMKG. (HS/RED)