Berita Pemerintahan

SERANG- Gerakan memasang bendera merah putih, serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari instansi pemerintah, Swasta dan sampai pada rumah-rumah warga. 

Gerakan ini, selain daripada anjuran dan seruan juga diinisiasi oleh rasa nasionalisme setiap warga Masyarakat di seluruh Indonesia.

Sehingga setiap tanggal 1 bulan Agustus bendera merah putih berkibar di seluruh tanah air Indonesia.

Tidak Sampai disitu, pemasangan bendera merah putih juga berlangsung sampai akhir bulan Agustus.

Rangkaian suka cita menyambut peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, juga menghiasi di bulan ini. Mulai dari berbagai macam perlombaan, hiburan dan, doa bersama untuk para pejuang sampai upacara Hari Kemerdekaan.

Peringatan HUT RI ke-79 tahun 2024, mengusung tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju". Slogan tema ini juga disertakan ke dalam desain spanduk HUT ke-79 RI tahun 2024.

Gerakan memasang bendera merah putih adalah bagian dari rasa nasionalisme, kecintaan terhadap identitas negara, bendera merah putih.

teringat lagu nasional 'Berkibarlah benderaku'  yang diciptakan Ibu Sud atau Saridjah Niung.

Lagu ini, membahas tentang nasionalisme, kecintaan terhadap identitas negara, sang saka Merah Putih. 

'Berkibarlah Benderaku' berupaya menanamkan semangat membela bangsa, membela salah satu simbol negara Indonesia: bendera Merah Putih. 

'Berkibarlah Benderaku' diciptakan pada 1947 dengan dibantu duta besar Indonesia Joesoef Ronodipoero yang saat itu menjadi salah satu pimpinan Radio Republik Indonesia (RRI).

 Lagu ini, sangat populer dan dinyanyikan di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK/SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP/Mts) dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) di Indonesia.

Berikut teks lagu 'Berkibarlah Benderaku', untuk mengingatkan akan pentingnya mengibarkan bendera merah putih.

Berkibarlah Benderaku, Lambang suci gagah perwira, di seluruh pantai Indonesia. Kau tetap pujaan bangsa.

Siapa berani menurunkan engkau, Serentak rakyatmu membela. Sang merah putih yang perwira, Berkibarlah selama-lamanya. (HS/RED) 

Pembuat artikel: Benies Husaeni, M. Pd