Berita Pemerintahan

Kota Serang,- Tren "Aura Farming" tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga menarik perhatian hingga ke mancanegara.

Aura Farming sendiri merupakan metafora yang menggambarkan upaya seseorang untuk tampil lebih menonjol dan memikat perhatian, baik di dunia nyata maupun di media sosial.

Fenomena ini, mulai viral sejak kemunculan Rayyan Arkha Dika, seorang anak laki-laki yang menari di atas perahu dalam ajang lomba tradisional Pacu Jalur di Riau. 

Aksi uniknya tersebut, sontak mencuri perhatian publik dan menginspirasi banyak orang untuk menirunya. Tren ini, semakin menarik berkat iringan lagu “Young Black & Rich” (2024) dari Melly Mike yang menjadi ciri khas dalam setiap video tarian.

Tak hanya diikuti oleh para pelajar dan _public figure_ , tren “Aura Farming” juga merambah ke lapangan hijau. 

Striker naturalisasi Timnas U‑23 Indonesia, Jens Raven, mencuri perhatian saat mencetak enam gol dalam kemenangan 8–0 atas Brunei Darussalam pada 15 Juli 2025. Selebrasi gol kelimanya sekaligus menjadi momen viral karena ia menirukan gerakan “Aura Farming” ala Rayyan dengan gerakan yang lincah dan tenang di ujung kotak penalti. 

Popularitas tren ini, juga menembus panggung internasional. Grup idola K‑Pop ENHYPEN turut mengikuti tren ini. Dalam sebuah video TikTok berdurasi 11 detik, beberapa member tampak menirukan gaya khas Aura Farming ala Rayyan. Video tersebut langsung mendapat lebih dari 1,4 juta likes dan 36 ribu komentar dari penggemar internasional.

Lewat aksi sederhana di atas perahu, tren “Aura Farming” berhasil menarik perhatian jutaan pasang mata sekaligus turut memperkenalkan Pacu Jalur, yang menjadi salah satu tradisi di Indonesia ke kancah internasional.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni, juga tidak luput mengikuti Tren "Aura Farming" saat menyusuri aliran kali Banten dengan menggunakan perahu karet, bersama Wali Kota Serang, Budi Rustandi dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Provinsi Banten dan Kota Serang. (HS&SNG/RED)

Penulis artikel : Benies Husaeni & Salima Nurul Ghaniyya