Terus Berkembang, Pemerintah Ajak Masyarakat Memanfaatkan Sektor Ekonomi Digital di Masa Pemulihan Ekonomi Nasional

Terus Berkembang, Pemerintah Ajak Masyarakat Memanfaatkan Sektor Ekonomi Digital di Masa Pemulihan Ekonomi Nasional

Terus Berkembang, Pemerintah Ajak Masyarakat Memanfaatkan Sektor Ekonomi Digital di Masa Pemulihan Ekonomi Nasional

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, sektor ekonomi digital merupakan salah satu peluang di masa pemulihan ekonomi Indonesia. Ke depan, sektor ini akan terus tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat dinamis dan berkesinambungan.Hal ini disampaikan WamendagJerry dalam The 2nd International Conference on Contemporary Risk Studies dengan tema 'Managing Sustainability and Resilience' yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina di Sanur, Bali, Kamis (21/9).Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pertamina Dr. Dewi Hanggraeni, S.E, MBA dan Wakil Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi Universitas Pertamina Dr. Indra Kusumawardhana, M.Hub.Int.“Dalam masa pemulihan ekonomi Indonesia, salah satu peluang baru adalah tumbuhnya ekonomi digital. Hal ini penting dalam mendukung pemulihan perekonomian nasional. Pada 2021, nilai ekonomidigital Indonesia berkisar USD70 miliar dan diperkirakan akan tumbuh hingga USD 146 miliar pada 2025. Peran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh hingga 23,6persenProduk Domestik Bruto(PDB)nasional pada 2030,”urai Wamendag Jerry.Menurutnya, semakin pentingnyaperan ekonomi digital tidak lepas dari pertumbuhan sektor niaga elektronik (e-commerce)yang masih mendominasi sebagai penyumbang pertumbuhan paling signifikan. Bank Indonesia memperkirakan pada 2023, transaksi niaga elektroniknasional mencapai Rp533,5 triliun, meningkat sekitar 12persendari tahun sebelumnya.Mempertimbangkan proyeksi dan meningkatnya peran ekonomi digital di masa depan, pemerintah Indonesia telah menetapkan Visi Ekonomi Digital Indonesia 2022—2030 untuk masuk peringkat empat besarekonomi digital terbesar di Kawasan Asia. Untuk mencapai posisi tersebut, pemerintah telah menetapkan beberapa target pada 2030, antara lain meningkatkan Digital Skills Rankingmenjadi 25 dari 140 negara, meningkatkan rasio usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)yang terdigitalisasi menjadi 41persen, mendorong penggunaan pembayaran digital menjadi 45persendari total populasi penduduk Indonesia, dan meningkatkan peran ekspor produk teknologi menjadi 1,6persen.Wamendag Jerry menambahkan, kecepatan dan skala ekonomi digital mendorong masyarakatuntuk beralih dari model tradisionalke moderndan keperluan untuk mengadopsi strategi yang inovatif. Masyarakat diharuskanmengubah pandangan perdagangan global dari jaringan entitas yang terisolasi menjadi sistem yang saling berhubungan.
 
 
 
“Masa depan perdagangan bergantung pada kemampuan kita dalam menyatukan sumber daya, pengetahuan, dan inisiatif untuk bersamamengatasi tantangan. Hal ini bertujuanmelindungi kepentingan ekonomi dan memetakan jalan menuju sistem perdagangan global yang lebih digital, berkelanjutan, adil, dan tangguh,”pungkas Wamendag Jerry.(RAM/RED)
sumber:kemendag.go.id