29 Apr 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Serang,-Lembaga pengembangan dan peningkatan aktivitas instruksional (LP2AI) Universitas Pasundan kembali menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional (PEKERTI) Batc-14 dan Applied Approach (AA) IX, dengan melalui aplikasi zoom meeting, Senin 8 Mei 2023. Pendidikan dan pelatihan (PEKERTI) Batc-14 dan Applied Approach (AA), berlangsung selama 6 hari, yakni dimulai sejak hari Senin dan berakhir pada hari Sabtu 13 Mei 2023.

Selaku penanggungjawab, Dr. Cartono menyampaikan, peserta yang mengikuti Pekerti batc-14 dan AA, ini berjumlah 552 peserta. Pendidikan dan pelatihan PEKERTI ini, kata Cartono, diselenggarakan dengan pola pelatihan dalam jaringan (daring). Mulai dari daring sinkronus (menggunakan zoom) dan asinkronus menggunakan learning manajemen system (LMS) dan Ubiquitos learning (UBL).

Kemudian, Cartono menjelaskan, dalam Pendidikan dan pelatihan panitia menyediakan materi pelatihan dalam bentuk video pembelajaran dan bahan ajar yang dikemas dalam flip book dan di upload ke LMS. Selama proses pelatihan, peserta akan dibimbing oleh instruktur dan di dampingi oleh fasilitator dan juga di bantu oleh help desk dan panitia.

"kurang lebih 165 instruktur, 24 fasilitator dan 18 help desk yang tersebar di 18 kelas dan tersebar di 6 ruangan,"ucap Cartono.

"Durasi waktu pelatihan sebanyak 48 JP (Jam pelatihan), yang dibagi ke dalam dua bentuk pembelajaran yaitu, mata latih teori sebanyak 64 JP dan mata latih praktek sebanyak 20 JP dengan struktur program pelatihan dan materi Diklat,"tambahnya

Tahap pelaksanaan pelatihan, kata cartono, dilaksanakan di kelas atau (sinkronus). Mulai hari ke satu dan hari kedua, ketiga, kelima dan hari keenam. Serta tahap pelaksanaan pelatihan di LMS (Asynkronus). Selama proses pelaksanaan pelatihan PEKERTI, instruktur/fasilitator dibantu help desk melakukan penilaian terhadap peserta.

"Dengan meliputi aspek pengetahuan, keterampilan,dan sikap. Bobot penilaian untuk setiap aspek meliputi 40 aspek pengetahuan, 40 keterampilan dan 20 sikap,"ungkapnya.

"Nilai pengetahuan (NP) diperoleh dari hasil pre tes pos tes pengetahuan yang dilakukan secara daring (online) dan substansi pendapat atau pertanyaan yang disampaikan pada saat diskusi. Nilai keterampilan (NK) diambil dari rerata nilai yang diberikan fasilitator untuk menilai perangkat pembelajaran yang meliputi, RPS, bahan ajar dan LKM, Media, instrumen penilaian serta proposal class room action research dan penulisan artikel ilmiah, serta pelaksanaan praktek peer teaching. Adapun nilai sikap diambil dari rerata nilai hasil pengamatan sikap yang meliputi kehadiran setiap sesi, keaktifan dalam diskusi, kedisiplinan dalam mengajarkan tugas, dan kepatuhan terhadap tata tertib,", imbuhnya.

Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus, lanjut Cartono, harus memenuhi kriteria yaitu, mengikuti seluruh kegiatan Diklat (semua sesi), mengumpulkan tugas akhir setiap sesi, memperoleh nilai akhir minimal 70,00 dan tidak pernah melanggar tata tertib.

"Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat PEKERTI dan sertifikat tersebut diakui oleh Kemendikbudristek berdasarkan surat edaran SE No.1955/E.-4/KK.01.01/2021 Ditjendik Kemendikbudristek RI,"jelasnya

Diakhir sambutannya, Cartono berpesan agar semua peserta meluruskan niat, karena pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional (PEKERTI) Batc-14 dan Applied Approach (AA), adalah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi.

"Semoga, dengan niat yang lurus dan kuat, semua peserta bisa meningkat kompetensi nya masing-masing dan bisa lulus dengan hasil yang memuaskan,"tutup ketua penanggungjawab Dr. Cartono.

Selanjutnya, Rektor universitas Pasundan yang juga ketua APTISI Jawa Barat Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf mengatakan, untuk mengikuti semua kegiatan ini sampai selesai. Kegiatan ini selain ajang pendidikan dan pelatihan, juga sebagai ajang bertukar informasi.

"Oleh karena itu, ikuti sampai selesai dan ini menjadi ajang bertukar nya ilmu pengetahuan,"ucap Eddy Jusuf

Kepala LLDikti wilayah IV Jawa barat-Banten Dr. M. Samsuri menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kompetensi dosen.

Perlu diketahui relaksasi kurikulum di perguruan tinggi itu meliputi enam hal yaitu, flexible dan adapted, inter, Multi dan transdisiplin, theory building (complex problem solving), dosen penggerak, materi dan media belajar terbuka dan memanfaatkan digital technology, big data science.

Lebih lanjut, Samsuri mengatakan, bahwa Peran pendidik/Dosen adalah untuk mewujudkan cita-cita mahasiswa dengan menjadi pelopor.

"Pendidik/dosen itu minimal menjadi 5OR yaitu, Motivator, fasilitator, katalisator, inovator dan mentor. Kemudian menjadi rolebmodel dan duta karakter,"jelas Dr. M. Samsuri. (HS/RED)

 

Pembuat Artikel: Benies Husaeni, M.Pd

Share: