Serial TV Korea Selatan, “Squid Game” Menjadi Trending Topik Dibeberapa Negara. Ini Alasannya

Serial TV Korea Selatan, “Squid Game” Menjadi Trending Topik Dibeberapa Negara. Ini Alasannya

Serial TV Korea Selatan, “Squid Game” Menjadi Trending Topik Dibeberapa Negara. Ini Alasannya

Squid Game, serial drama Korea yang tayang pada 17 September 2021 lalu menjadi sangat populer belakangan ini, serial drama dengan jumlah 9 episode tersebut menjadi trending nomor 1 di 83 negara.

Pada sabtu (2/10/2021) dilansir dari ABC News, Ted Sarandos co-CEO Netflix mengatakan bahwa tayangan drama tersebut merupakan pertunjukan yang sangat besar.
“Squid Game saat ini menjadi pertunjukan terbesar sejarah Netfix dalam bahasa apa pun.” Pungkasnya.
Ranny Rastati, peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan alasan mengapa serial drama Korea “Squid Game” menjadi sangat populer.

1. Mencerminkan keadaan realitas kehidupan saat ini.
Pasalnya, karena alur cerita drama ini menggambarkan kesulitan ekonomi yang dialami oleh para pemain “Squid Game”. Yang menjadi titik fokus adalah ketika para talent mendapatkan secercah harapan untuk memperbaiki masalah ekonominya melalui game yang dimainkan.

2. Selalu ada kejutan dalam alur ceritanya
Setiap scene dalam drama “Squid Game” menjadi daya tarik penonton, karena selalu ada kisah yang tidak terduga dari alur dramanya. Seperti pada pemain nomor urut 001, yang sudah tua renta dan tidak berdaya ternyata menjadi dalang dari semua permainan yang dilakukan.

3. Menampilkan permainan tradisional
Ini menjadi daya tarik sendiri untuk para penonton, dalam 9 episode drama tersebut menampilkan permainan tradisional yang bisa mengingatkan kembali kepada para penonton akan kenangan indah masa kecil.

4. Aspek kemanusiaan
Gi Hun yang berperan sebagai pemain utama selalu menghadirkan aspek kemanusiaan dalam menghadapi semua permainan, meskipun ia tahu bahwa nyawanya juga terancam. Ini merupakan contoh nilai moral yang terdapat dalam drama tersebut, sehingga tidak sedikit penonton yang terbawa perasaan saat menontonnya. (RAM/RED).

 

Foto : Google

Penulis Artikel : Robi Agmadori Manura, SM

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH. MH