• 15 Juli 2024
• 34 Dilihat
• PPID Diskominfo

SERANG- Hari pertama masuk sekolah di setiap wilayah memiliki cerita dan ciri khas unik setiap tahunnya.

Dimulai dari berbondong-bondong nya orang tua/wali murid mencari peralatan sekolah, seperti seragam sekolah, buku baru, tas, sepatu sampai pada peralatan alat tulis.

Tak hanya itu, kebiasaan atau habit orang tua /wali murid mengajak anak-anak nya untuk berangkat ke sekolah lebih pagi menjadi pemandangan setiap tahunnya.

Ada yang berangkat ke sekolah pukul 04.30, dan 05.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), dan ada juga menandai kursi dan meja dengan diikat tali atau tambang agar tidak direbut oleh orang lain.

Hal itu dilakukan, tidak lain hanya untuk mendapatkan posisi tempat duduk yang sesuai. Karena menjadi sebuah kebanggaan atau primadona jika posisi duduk berada berada di depan.

Tidak heran posisi pertama sampai posisi ke tiga bangku ruangan/kelas menjadi rebutan dan incaran orang tua atau peserta didik baru.

Selain itu, sebagai orang tua atau wali murid berpandangan tempat duduk di depan memiliki posisi strategis saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Karena bisa langsung Komunikasi dengan guru, fokus konsentrasi belajar, terhindar nya gangguan atau candaan dan sampai meningkatkan nya prestasi.

Secara filosofis, posisi tempat duduk di depan memang mempengaruhi terhadap tingkat konsentrasi peserta didik saat belajar.

Namun, untuk prestasi sebagai informasi dari berbagai sumber tidak terlalu signifikan. Karena prestasi itu bisa di dapat melalui usaha yang telah dikerjakan, baik dari hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. (HS/RED)

Penulis artikel : Benies Husaeni, M.Pd