22 Nov 2024
WIB
Berita Pemerintahan

Halo para kaum rebahan, Kokom mau bagi film seru nih buat kalian, sebuah film dokumenter karya sutradara Ali Tabrizi yang sangat sayang untuk di lewatkan. Yak film yang menjadi besutan Netflix ini menjadi booming saat launching perdana di awal Maret 2021 lalu dari film ini kita bisa melihan dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Film ini menceritakan tentang bahayanya penangkapan ikan yang massive dengan alat yang tak ramah lingkungan bahkan beberapa sampah produksi dari alat penangkapan tersebut menjadi ancaman bagi beberapa biota laut. Dalam film ini juga menggambarkan betapa eksploitasinya manusia terhadap biota laut. Serta kejamnya para nelayan yang hanya mengambil sirip hiu lalu membuang hiu tersebut hidup-hidup ke dalam lautan kembali.

Lalu dalam film ini juga menggambarkan beberapa komunitas peduli lingkungan yang sama sekali tidak melakukan seperti apa yang mereka kampanyekan, sebelumnya banyak kampanye untuk mengurangi sedotan sekali pakai namun dalam film ini mengurangi penggunaan sedotan tidaklah terlalu berpengaruh justru masih banyak yang sangat berbahaya terhadap biota laut.

Tujuan awal pembuatan film Seaspiracy adalah mengungkap kerusakan ekosistem laut, yang mana membuat crew film sendiri terkejut dengan betapa besar hal yang akan mereka ungkap, menyentuh kesadaran penonton dan membawa perubahan positif maka film ini akan secara radikal mengubah cara pikir dan bertindak dalam konservasi laut untuk selamanya.

Film ini mengajak semua orang atau penonton khususnya untuk fokus memperhatikan ekologi serta etika pada laut dan penghuninya. Laut merupakan salah satu habitat terpenting di bumi. Produser eksekutif Kip Andersen menggambarkan sinopsis dokumenter Seaspiracy sebagai topik film yang memiliki fungsi penting sebagai bagian terpenting dari teka-teki lingkungan yang hilang. Film ini menekankan bahwa siapapun yang peduli pada laut dan menontonnya akan semakin peduli pada masa depan lautan.

Jadi penasaran ingin menontonnya? (TY/RED).

 

Foto : Google 

Penulis artikel : Try Yudistira, S. Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH

 

Share: