16 Jul 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Kota Serang,- Lagi cari wisata hiburan buat hangout bareng pasangan atau keluarga, tapi bisa tetep educational? Nah kirnnya Museum, cocok jadi pilihan seru tempat yang harus dicoba. 

Nggak cuma soal dapet foto aesthetic buat post di media sosial, jelajah museum bareng keluarga atau pasangan juga bisa bikin obrolan jadi lebih bermakna, ngalir, dan berkesan. 

Keliling lihat koleksi sejarah dan budaya, diskusi santai sambil saling tukar pandangan, gak hanya dapet seru nya aja tapi pulang-pulang bisa tambah wawasan baru bareng orang tersayang. 

Nah, Buat para Warga Banten biar gak bingung mau ke mana, ini dia rekomendasi museum di Wilayah Banten yang sayang banget kalau dilewatkan! 

 

Pertama, Museum Negeri Banten 

Berlokasi di Jl. Masjid Agung Banten, Kasemen, Kota Serang, Banten , tepatnya di kawasan Banten Lama.  Museum ini buka Senin–Jumat pukul 08.30–15.00 WIB. Tiket masuk? Free, alias gratis! 

Perjalanan menuju museum dari Kota Serang memakan waktu sekitar 22 menit dengan jarak tempuh ±11 km menggunakan sepeda motor. 

Di Museum Negeri Banten, Anda dapat melihat berbagai koleksi sejarah yang memamerkan perkembangan Banten, mulai dari zaman prasejarah, masa Kesultanan Banten, era kolonial, hingga koleksi alat musik tradisional dan kolase potret foto-foto Banten tempo dulu. 

Jika Anda tertarik berkunjung, cukup datang langsung ke lokasi. Namun, untuk kunjungan rombongan instansi atau sekolah, disarankan menghubungi terlebih dahulu melalui akun Instagram resmi museumnegeribanten.official atau CP: 0838-4143-3888 (Wa). 

 

Kedua, Museum Purbakala 

Selanjutnya, Museum Purbakala berada di titik lokasi yang sama setelah Museum Negeri Banten. Perjalanan menuju museum dari Kota Serang menempuh waktu sekitar 23 menit dengan jarak tempuh ±12 km menggunakan sepeda motor. 

Jam operasional Museum ini, Senin-Kamis/Weekday  dari jam 09.00-15.30 WIB, dan Sabtu-Minggu/Weekend dari jam 09.00-15.00 WIB. Tiket masuk museum ini juga gratis. 

Di Museum Purbakala anda dapat melihat koleksi fosil, artefak, dan informasi tentang kehidupan manusia serta lingkungan pada masa lalu, terutama masa purbakala. Terdapat juga ruang audio-visual yang menampilkan sejarah Banten. 

Tertarik berkunjung? Bisa langsung datang ke lokasi. Namun, untuk kunjungan rombongan instansi atau sekolah, disarankan menghubungi terlebih dahulu Cp: 0877-7324-4482 (Wa) atau melalui Email: msk.bantenlama@gmail.com 

 

Ketiga, Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia Museum ini berlokasi di Jl. Pemuda, Karundang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten. Museum ini buka setiap hari dari Senin-Minggu pukul 08.00-20.00 WIB. Untuk tarif masuk, info dari admin museum akan dikenakan biaya setelah renovasi karna museum sepeda merupakan museum swasta/perorangan. 

Perjalanan menuju museum dari Kota Serang menghabiskan waktu sekitar 11 menit dengan jarak tempuh ±5,5 km menggunakan sepeda motor. 

Di Museum ini, Anda dapat melihat berbagai koleksi lawas peralatan keliling dunia yang digunakan oleh Bapak Fauna Putra Prayoga tokoh petualang sepeda serta beragam potret kegiatan kepramukaan masa lalu. 

Jika Anda tertarik berkunjung, cukup datang langsung ke lokasi. Namun, untuk kunjungan rombongan instansi atau sekolah, disarankan menghubungi terlebih dahulu melalui DM akun Instagram resmi @museumsepeda (Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia)

 

Keempat, Museum Multatuli 

Museum Multatuli berada diluar Kota Serang, namun masih di sekitar Banten tepatnya di Jl. Alun-Alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Museum ini beroperasi mulai dari Selasa-Jumat pukul 09.00-16.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB dengan tarif masuk hanya Rp. 2.000,00 per-orang. 

Perjalanan menuju museum dari Kota Serang menghabiskan waktu sekitar 58 menit dengan jarak yang ditempuh ±35km menggunakan sepeda motor. 

Museum ini memamerkan sejarah masa penjajahan Belanda, khususnya sistem tanam paksa yang digambarkan dalam novel 'Max Havelaar' karya Multatuli atau Eduard Douwes Dekker. Museum ini tidak hanya menampilkan koleksi yang berkaitan dengan Multatuli dan karyanya, tetapi juga sejarah Lebak, Banten, dan gerakan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme. Tepat di samping museum ini pula terdapat perpustakaan Saidjah Adinda yang memiliki gedung unik dengan ribuan koleksi buku. 

Jika ingin mengunjungi museum ini, cukup datang langsung ke lokasi. Namun, untuk kunjungan rombongan instansi atau sekolah, disarankan menghubungi terlebih dahulu melalui DM akun Instagram resmi Museum Multatuli Lebak. 

 

Kelima, Museum Benteng Heritage 

Museum ini berada di daerah Jl. Cilame No.18&20, RT.001/RW.004, Pasar Lama, Tangerang, Tangerang City, Banten. Perjalanan menuju museum ini menghabiskan waktu ± 1 ½ jam lebih dengan jarak tempuh 65 km. 

Museum Kebudayaan Indonesia-Tionghoa ini buka dari hari Selasa-Minggu, pukul 10.00-17.00 WIB. Di Museum ini Anda akan menemukan banyak hal-hal unik di balik sejarah kehidupan etnik Tionghoa di Indonesia serta berbagai artefak yang menjadi saksi bisu kehidupan masa lalu. Anda juga bisa menikmati bangunan restorasi berarsitektur tradisional Tionghoa yang menurut perkiraan dibangun pada pertengahan abad 17. 

Untuk teknis dan informasi kunjungan lebih lanjut bisa hubungi secara langsung akun Instagram benteng heritage (Museum Benteng Heritage) atau melalui CP: 0859-3474-9482 (Wa)

 

Keenam, Museum Golok Abah Jack 

Museum ini berlokasi di Komp. TRC Blok B2 No.18 Kel, Gedong Dalem, Kec. Jombang, Kota Cilegon, Banten. Perjalanan menuju museum ini dari Serang menempuh waktu 43 menit dengan jarak ±22 km menggunakan sepeda motor. 

Seperti namanya, museum ini memamerkan berbagai macam koleksi golok yang unik. Sangat disayangkan, tak ada informasi jam operasional serta keterangan lebih lanjut untuk teknis kunjungan. Namun, disarankan jika anda tertarik ingin berkunjung bisa ambil hari-hari kerja Senin-Jumat di jam 09.00-16.00 WIB. Untuk teknis kunjungan instansi bisa datang langsung dan bersurat menemui pihak pengelola museum. 

 

Itu dia rekomendasi wisata hangout yang kekinian di daerah Banten tapi tetep bisa kasih pengalaman baru buat orang-orang tersayang. 

Jadi, siap bikin hangout kamu lebih berkesan sekaligus menambah ilmu? (HS&TRS/RED)

 

Penulis artikel : Benies Husaeni & Tiara Septiani 

Share: