27 Jul 2024
WIB
Berita Pemerintahan
Mon, 24 Jun 2024 101 Views Operator

SERANG,- Tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu ke-3 di bulan Juni tahun 2024, secara historis dari tahun 2020-2023, pada bulan Juni dominan mengalami inflasi, kecuali pada bulan Juni tahun 2021.

Inflasi tertinggi terjadi di Juni 2022, yaitu sebesar 0,61persen sedangkan terendah terjadi di bulan Juni 2021 yang deflasi nya sebesar 0,16persen. Kelompok pengeluaran yang dominan memberikan andil pada inflasi Juni adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Hal itu disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti dalam rapat koordinasi pengendalian Inflasi tahun 2024, yang dirangkaikan dengan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit polio secara zoom meeting, di ruang rapat wali kota Serang, Senin (24/06).

"secara historis dari tahun 2020-2023, inflasi Juni dominan disebabkan oleh inflasi bergejolak, kecuali pada tahun 2021, komponen inti menyumbang andil inflasi terbesar. Inflasi Juni dominan disebabkan oleh inflasi bergejolak ditunjukkan juga dengan komoditas-komoditas bergejolak yang dominan memberikan andil inflasi," jelas Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti

"Komoditas yang paling sering memberikan andil inflasi pada inflasi Juni adalah telur ayam ras, tarif angkutan udara, dan daging ayam ras," terangnya

Mulai memasuki pertengahan tahun 2024, lanjut Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti apabila melihat histori perkembangan inflasi sampai dengan pertengahan tahun periode sebelumnya. Tahun 2020-2021, sampai dengan bulan Juni terjadi inflasi (y-to-d) yang relatif rendah pada kisaran 1persen.

"Pada tahun 2022, inflasi (y-to-d) relatif tinggi sebesar 3,19persen. Namun, inflasi (y-to-d) tahun 2023, sudah kembali terkendali yaitu sebesar 1,24persen. Pada tahun 2024, inflasi sampai dengan bulan mei adalah sebesar 1,16persen apabila inflasi bulan Juni tahun 2024 (m-to-m) dapat dijaga, Inflasi sampai pertengahan Juni 2024 diperkirakan juga terkendali," ucap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti

"Peristiwa Juni 2024 bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional iduladha 1445H. Secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada Minggu ke- Juni 2024 mengalami peningkatan dibandingkan pada Minggu sebelumnya. Sedangkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH pada Minggu ke-3 Juni berkurang," imbuhnya

Selanjutnya, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kenaikan IPH tertinggi di luar pulau Jawa dan Sumatera terjadi di kabupaten Deiyai dengan nilai perubahan IPH 3,19persen. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah tersebut didominasi oleh cabai merah dan cabai rawit.

"Harga cabai rawit pada Minggu ke-3 Juni 2024, baik sebesar 5,13persen dibanding dengan Mei 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada Minggu ke-3 Juni 2024 bertambah. Harga telur ayam ras pada Minggu ke-3 Juni 2024, turun sebesar 1,61persen dibanding Mei 2024. Namun, jumlah kabupaten/kota mengalami kenaikan harga telur ayam ras dengan sampai Minggu ke-3 Juni 2024," jelas Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti

"Harga daging ayam ras pada Minggu ke-3 Juni 2024, turun 2,39persen dibanding Mei 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras pada Minggu ke-3 Juni 2024 bertambah. Harga beras pada Minggu ke-3 Juni 2024, masih mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,95persen dibanding Mei 2024. Namun, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras bertambah pada Minggu ke-3 Juni 2024," lanjutnya

Diakhir penyampaiannya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti menyimpulkan bahwa inflasi paruh pertama (semester 1) 2024 sampai dengan bulan mei adalah sebesar 1,16persen dengan rata-rata 2,5persen ± 1persen.

"Maka Inflasi semester 1 masih terkendali," ungkap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti

"Berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada Minggu ke-3 Juni 2024 ini, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai merah, dan cabai rawit," pungkasnya. (HS/RED)

 

Penulis artikel : Benies Husaeni, M.Pd

Share: