Mengenang Sang Pengamat Musik Bens Leo

Mengenang Sang Pengamat Musik Bens Leo

Mengenang Sang Pengamat Musik Bens Leo

Hari ini kabar duka dari dunia musik dan jurnalis musik, Bens Leo yang minggal pada Senin, 29 November 2021,pada usia 69 tahun, diketahui ia meninggal karena infeksi Covid-19. Bens Leo lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 8 Agustus 1952, dan memiliki nama asli Benedictus Benny Hadi Utomo.

Mengutip laman Museum Musik Indonesia, Bens Leo mengawali kariernya sebagai pengamat musik dengan terjun sebagai jurnalis musik di majalah Aktuil. Perjalanan kariernya selama di majalah Aktuil terdokumentasikan dalam buku Bens Leo dan Aktuil: Rekam Jejak Jurnalisme Musik.

Tulisan pertama Bens Leo di majalah Aktuil dimuat pada 1971, yang berisikan hasil wawancaranya dengan pentolan grup band Koes Plus, Tonny Koeswoyo. Saat wawancara itu dimuat, Bens Leo masih berusia 19 tahun.

Sejak saat itu, Bens Leo produktif menulis di Aktuil, baik wawancara, liputan, maupun informasi seputar musik dan film di rubrik Indo Pop. Pada 1976, Bens Leo mendapat kesempatan liputan pertama keluar negeri, mewakili majalah Aktuil meliput World Popular Song Festival Tokyo. Dalam perhelatan musik dunia itu, Indonesia hadir dengan lagu Renjana karya Guruh Sukarno Putera, penyanyi Grace Simon dan Idris Sardi, arranger orkestra. Laporan detail liputan acara yang diselenggarakan di Nippon Budokan Hall, 19-21 Agustus 1976 tersebut dimuat Aktuil edisi 210.

Bens Leo bukanlah nama aslinya melainkan nama pena, nama pena merupakan nama inisial biasanya tertulis pada akhir tulisan yang mereka tulis. Awal mulanya Bens Leo menggunakan nama Benny SW, yang ia ambil dari inisial nama ayahnya, R. Hadi Soewandito. Namun ia memutuskan merubah nama pena tersebut menjadi Bens Leo.

“Suatu hari, pada sesi acara belajar bersama jelang ujian SMA di tahun 1970, saya dan dua teman belajar terkejut saat tahu anjing herder teman belajar kami, Lucky diberi nama Benny. Saat itulah saya berfikir keras untuk mengganti nama untuk tulisan saya di Majalah Sekolah. Akhirnya terciptalah nama BensLeo52," kata Bens Leo, masih dari laman Museum Musik Indonesia.

Ia mengungkapkan, "Bens" berasal dari Benny dan inisial nama ayah "Soewandito".

"Leo adalah zodiac saya, sedang 52 merupakan tahun kelahiran saya 1952.Bens Leo adalah nama resmi saya sebagai jurnalis, di Instagram saya memakai akun bensleo52,” kata dia.

Kepergian Bens Leo merupakan suatu kehilangan seorang yang teguh akan dedikasinya terhadap perkembangan musik di Indonesia, banyak ucapan duka yang diposting oleh para musisi ternama di Indonesia yang merasakan kehilangan seorang yang kritis akan musik dan musisi Tanah Air. (TY/RED).

 

Foto : Google 

Penulis artikel : Try Yudistira, S. Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, M