Mengenal Jendral Hoegeng Sang Polisi Jujur.

Mengenal Jendral Hoegeng Sang Polisi Jujur.

Mengenal Jendral Hoegeng Sang Polisi Jujur.

Semangat pagi warga kota Serang, semoga kalian sehat selalu yah, nah kali ini Kokom mau mengenalkan salah satu sosok teladan yang pernah hidup dan mencatatkan sejarah sebagai salah satu Kapolri jujur yang pernah ada. Jendral yang terkenal karena integritasnya dalam memimpin Polisi Republik Indonesia, Hoegeng terkenal tegas dan teguh menjaga kehormatan.

Hoegeng awalnya disebut dalam sebuah guyonan presiden Republik Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid dalam guyonannya ia berucap : ada tiga polisi jujur, polisi tidur, patung polisi dan jenderal Hoegeng. Ternyata ucapan Gus Dur sapaan akrab presiden RI keempat tersebut bukanlah isapan jempol semata, ternyata benarlah ada jendral yang bernama Hoegeng tersebut.

Nama Hoegeng bukanlah nama aslinya melainkan panggilan semasa kecil, nama aslinya sendiri adalah Iman Santoso. Salah satu faktor ia memilih menjadi polisi adalah keinginannya menegakan hukum layaknya sang ayah yaitu Sukario Hatmodjo, kepala kejaksaan di pekalongan. Integritas Hoegeng teruji saat ia menolak suap dari para cukong bandar judi serta ia menolak rumah dinasnya diisi oleh barang-barang pemberian orang lain yang ia anggap sebagai bentuk suap terhadap dirinya.

Hoegeng di cap Kapolri jujur di Indonesia karena selama masa ia menjabat Kapolri ia tak pernah mau menerima "jatah pimpinan" Setiap ada barang yang dikirim dari salah satu pengusaha atau orang lain ia selalu menyuruh stafnya untuk mengembalikan barang-barang tersebut jika tidak bisa ia akan menaruh barang-barang tersebut di pinggir jalan.

Hoegeng juga terkenal disiplin ia selalu masuk lebih awal dari pada anggotanya serta pulang paling akhir dari pada anggotanya, selain itu Hoegeng menolak pengawalan ketat di kediamannya, yang dimana bagi para pimpinan selama ia menjabat ia akan mendapatkan servis VIP yang memang pantas diterima, namun lain hal untuk Hoegeng.

Selain itu sampai Hoegeng pensiun Hoegeng tak punya rumah pribadi, kendaraan pribadi, hanya sebuah rumah dinas yang ia tempati. Atas hal tersebut para kapolda melakukan patungan demi memberikan apresiasi kepada Jendral Hoegeng sebuah rumah dinas tersebut dengan kepemilikan atas nama dirinya serta sebuah mobil Holden semua itu diberikan untuk menghargai integritas Jendral Hoegeng selama ia berpakaian seragam Polisi Republik Indonesia.

Jendral Hoegeng yang lahir 14 Oktober 1921 dan beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Juli 2004 dalam usia 82 tahun dan dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Salut Pak kami rindu sosok seperti bapak! (TY/RED).

 

Foto : Google 

Penulis artikel : Try Yudistira, S. Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH