MENGAPA MEDIA SOSIAL MENJADI TONGGAK TERSEBARNYA BERITA HOAKS TENTANG VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA

MENGAPA MEDIA SOSIAL MENJADI TONGGAK TERSEBARNYA BERITA HOAKS TENTANG VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA

MENGAPA MEDIA SOSIAL MENJADI TONGGAK TERSEBARNYA BERITA HOAKS TENTANG VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA

SERANG - Masyarakat Indonesia merupakan pengguna internet sangat besar, dari 274,9 juta jiwa, terdapat 202,6 juta jiwa atau sekitar 73,7 %. Di tengah tingginya gelombang pengguna internet yang aktif, ada kalanya terselip mengenai berita negatif lewat sosial media.

Tersebarnya berita disinformasi bermula dari media sosial yang semakin hari mengalami peningkatan dalam penggunaan media sosial, misalnya dalam penerimaan vaksin Covid-19 di Indonesia, kebanyakan masyarakat Indonesia mengetahui informasi tersebut dari sosial media sekitar 54 %. Dan memang sosial media terkadang menjadi infodemik berupa penyebaran berita-berita palsu seputar wabah Corona.

Kementerian Kominfo menunjukkan dengan data bahwa sekitar 1895 hoaks lokal (berbahasa Indonesia) sejak awal Januari 2020 hingga September 2021, dan 391 diantaranya hoaks tentang vaksin. Jika di analisis dengan rata-rata ada pertumbuhan berita hoaks setiap harinya.

Banyakan hoaks vaksin Covid-19 bisa membuat masyarakat menjadi kebingungan, dan bahkan bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan akhirnya masyarakat merasa ragu kepada vaksin Covid-19, sedangkan vaksin adalah salah satu langkah pemerintah dalam upaya memberikan perlindungan pada masyarakat dari virus Corona.

Dalam literasi digital melawan hoaksinasi kominfo berperan penting dalam mengedukasi literasi digital melawan hoaks, kemudian untuk strateginya melalui proses pendampingan berkelanjutan oleh komunitas.

Oleh sebab itu, masyarakat dimintai untuk jangan langsung percaya terhadap berbagai informasi yang tersebar di sosial media dan dibiasakan untuk memeriksa kembali kebenaran informasi yang diterima. (SN-RAM/RED).

 

Sumber : Google

Penulis Artikel : Siti Nursholihat & Robi Agmadori Manura, SM

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH. MH