Melukis adalah salah satu hobi yang memiliki banyak manfaat. Selain menjadi media untuk mengekspresikan ide, kegelisahan hati, kritik dan kreativitas, melukis juga dapat memberikan ketenangan hingga kepuasan batin bagi pelakunya. Maka tidak heran jika banyak orang yang mengisi waktu luang mereka dengan melukis.
Adhy Handayana contohnya. Ia mulai melukis sejak kecil. Ketrampilannya melukis di atas kanvas itu ditularkan dari ayahnya. Beranjak dewasa, Adhy pun mulai memantapkan diri menjadi seorang pelukis.
Menurutnya, melukis bukan hanya sekadar menyalurkan kreativitas, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis.
"Membangun usaha berdasarkan hobi terasa lebih mudah karena kita menyukai dan menikmati melakukannya," ujarnya.
Berbagai ide usaha bisa dijalankan dari hobi melukis. Tidak terbatas pada kanvas, karya seninya juga diaplikasikan pada barang-barang lain seperti topi, kaos, payung, dan tote bag. Ini memberikan banyak peluang untuk menjual merchandise unik yang memiliki nilai seni tinggi.
Adhy telah memanfaatkan peluang ini dengan menjual tote bag handmade yang dia lukis sendiri. Melukis sebagai usaha memiliki potensi yang besar dan minim kompetitor, karena tidak semua orang memiliki kemampuan untuk melukis. Namun, seperti usaha lainnya, dibutuhkan keseriusan dan ketekunan untuk mengembangkan bisnis ini.
Ia pun terus berusaha mengasah kemampuannya dengan mengikuti tren dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan keyakinan dan usaha yang terus menerus, Adhy berharap dapat mencapai kesuksesan melalui hobinya tersebut.
Melukis adalah contoh bagaimana hobi bisa memberikan manfaat lebih dari sekadar kesenangan. Selain meningkatkan kreativitas, melukis juga bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Dengan semangat dan tekad seperti yang ditunjukkan oleh Adhy, hobi melukis bisa berkembang menjadi usaha yang sukses.
Selain menyalurkan hobi melukisnya dalam sebuah produk, Adhy juga bisa mendapatkan pendapatan dari hobinya tersebut. Ia telah aktif sejak lama menjadi pengajar seni lukis, baik di sekolah formal melalui ekstrakulikuler maupun non formal melalui sanggar.
Saat ini, ia mengaku pendapatan dari seorang pelukis yang hanya mengandalkan lukisannya untuk dijual masih minim. Apalagi ruang bagi para seniman lukis ini belum memadai.
“Ya kami jual karya kami kalau ada pameran atau yang datang ke sanggar atau ada pesanan khusus dari pelanggan,” ungkapnya.
Lantaran, hingga saat ini, karya seni lukisan itu belum memiliki nilai tinggi di Banten. Untuk itu, ia juga berharap pemerintah dapat mendukung para seniman lukis untuk terus berkarya. (ram/red)