
Kementerian kesehatan republik Indonesia kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, terkait fenomena penyakit leptospirosis yang mana disebabkan oleh bakteri leptospira yang ditularkan melalui hewan .Leptospira adalah genus bakteri dalam filum Spirochaete yang mencakup sejumlah spesies patogenik dan saprofitik. Kata leptospira berasal dari bahasa Yunani Kuno leptos 'halus, tipis' dan bahasa Latin spira 'gulungan'.
Saat, musim hujan tiba perlu diwaspadai berbagai macam penyakit berbahaya yang muncul. Salah satunya adalah leptospirosis, untuk lebih jauh mengenai apa itu leptospirosis dan bagaimana gejala-gejalanya Serta pencegahan nya, simak penjelasan berikut.
Leptospirosis adalah merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira sp. Dari hewan ke manusia yang dapat berakibat fatal yaitu kematian. Penularan bisa terjadi dengan lingkungan, air, tanah becek, dan/atau lumpur yang mengandung bakteri leptospira sp.
leptospirosis atau penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus. Penularannya bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lender, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan. Adapun Sumber penularannya bisa melalui berbagai jenis hewan seperti: tikus, kucing, anjing, sapi, babi dan kambing.
Gejala-gejala yang timbul apabila terkena penyakit leptospirosis adalah, demam dengan suhu 38.5⁰C, sakit kepala, badan lemah, nyeri otot hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata dan kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit.
Nah, bagaimana cara pencegahan penyakit leptospirosis, sebelum terjadi, yaitu dengan cara: Simpan makanan dan minum agar aman dari tikus, cuci tangan dan kaki dengan air sabun setelah terpapar dengan air banjir, tanah becek, dan/atau lumpur.
Kemudian, menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan langkah 3M plus, yaitu dengan menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua penampungan air dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang). Serta memasang perangkap tikus dan terakhir tutup luka dengan perban anti air dan bersihkan selalu luka.
Kemudian, jika mengalami gejala leptospirosis dan memilik riwayat terpapar air banjir, tanah becek, dan/atau lumpur selama 2 Minggu sebelum sakit, maka segera ke puskesmas atau fasyankes terdekat, guna mencegah resiko yang lebih berat lagi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan selalu dapat menjaga Kesehatan. Dikutip dari laman resmi @kemenkes_ri. (HS/RED).
Share:
Categories
More News





