23 Jul 2025
WIB
Berita Pemerintahan
Tim Konsultan Flyover Terondol Pangestu Budidarmo

KOTA SERANG,- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bekerjasama Pemprov Banten dan pusat, terus mematangkan perencanaan pembangunan Flyover Terondol agar bisa terealisasi dalam waktu dekat. 

Dimana, pembangunan Flyover Terondol ini telah masuk kedalam RPJMD dan menjadi proyek strategis Provinsi Banten, dengan kata lain, agar pembangunan bisa dikerjakan dibawah kepemimpinan Gubernur Banten bersama Wakil Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam kurun waku lima tahun kedepan. 

Tim Konsultan Flyover Terondol Pangestu Budidarmo menjelaskan, pembangunan Flyover Terondol sendiri direncanakan untuk dikerjakan dengan dua opsi pilihan. 

Antaranya, dengan menghubungkan Jalan Armada-Warung Jaud atau Trip Jamaksari-Warung Jaud, bergantung hasil kajiannya oleh pihak konsultan perencanaan.

Tidak hanya fokus pada perencanaan bangunan fisiknya saja, sambung Pangestu, beberapa kajian teknis lainnya seperti dampak lingkungan yang mungkin timbul, dampak sosial, tidak luput menjadi perhatian tim konsultan.

Semuanya itu bertujuan agar pada pelaksanaannya, agar arus lalu lintas kendaraan didaerah tersebut tetap lancar. Termasuk warga sekitar pembangunan bisa tetap beraktifitas seperti biasa, sama seperti sebelum proses pekerjaan Flyover Terondol dimulai. 

"Karena pasti akan banyak sekali aspek dampak sosialnya, apakah itu soal pembebasan lahan, penerimaan dimasyarakatnya, nah itu juga yang sedang kita kaji, lalu lintas juga," katanya. 

Selain melakukan perencaan pembangunan secara mandiri bersama tim, sambung Pangestu, pihaknya juga membuka ruang kepada pihak-pihak terkait agar perencanaan pembangu Flyover Terondol bisa maksimal dan sesuai harapan banyak pihak. 

Termasuk terkait desain bangunannya, agar flyover Terondol bisa memiliki ciri tersendiri bagi Kota Serang dan dimata publik. Semuanya akan dimasukan kedalam perencanaan pembangunannya agar sesuai harapan semua pihak. 

Lebih jauh mengenai pelaksanannya dilapangan, Pangestu menjelaskan, direncanakan pembangunan Flyover Terondol akan dikerjakan dengan bentang lebar badan jalan mencapai 20 meter. Berlaku untuk opsi kedua pilihan. 

"Itu lebarnya sama (Jalan Armada-Warung Jaud atau Trip Jamak Sari-Warung Jaud) sekitar 20 merer," katanya. 

Menurutnya, perencanaan pembangunan flyover akan dikerjakan semaksimal mungkin, dengan output perencanaannya menggunakan empat lajur.

Dengan harapan, agar kedepannya tidak perlu lagi ada pelebaran flyover. 

"Supaya kedepannya tidak dibangun-bangun lagi. Kalau yang sekarang kan (jalan lama dibawah tol) masih dua arah, kedepan jadi empat arah. Dua kali lah lebarnya dari sekarang (jalan baru diatas tol Tangerang-Merak)," tutup Pangestu.

Selain Urai Kemacetan, Flayover Terondol Diyakini Bisa Tekan Angka Pengangguran

Walikota Serang Budi Rustandi meyakini, selain untuk mengurai kemacetan, pembangunan Flyover Terondol diyakini dapat menekan angka pengangguran di Kota Serang setelah masuknya perusahaan dan industri di Kawasan Kecamatan Kasemen. 

Seperi diketahui, Kecamatan Kasemen merupakan daerah yang ditetapkan sebagai daerah kawasan industri pada RTRW Kota Serang. 

"Tidak hanya mengurai kemacetan. Hadirnya Flyover Terondol diyakini mampu untuk menghadirkan lapangan kerja baru di Kecamatan Kasemen" kata Budi. 

Untuk itu, Budi mengaku bersemangat agar Flyover Terondol bisa terealisasi dalam memajukan perekonomian masyarakat Kota Serang kedepan. 

"Tidak hanya itu, pembangunan flyover Terondol juga nantinya bisa menjadi ciri Kota Serang tersendiri, karena dasainnya akan dikerjakan oleh arsitektur handal, sehingga bentuknya menjadi cantik. Jadi kalau pengendara melintas dari Tol Tangerang-Merak atau dari arah sebaliknya bisa lihat langsung flyover ini saat melintasinya, " katanya.(DK/RED)

Share: