15 Feb 2025
WIB
Berita Pemerintahan

SERANG,- Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 Masehi sebentar lagi akan segera dirasakan oleh seluruh umat muslim di penjuru dunia. Tidak kurang dari setengah bulan atau 2 pekan tamu istimewa ini tiba. 

Suasana dan atmosfer bulan Ramadhan sudah terasa hangat dirasakan, mulai dari beberapa acara di layar televisi, iklan sampai pada kegiatan buka bersama dan sahur bersama sudah nampak berseliweran menghiasai di sela-sela program televisi.

Event ini, menjadi pengingat bahwa sebentar lagi bulan penuh keberkahan ini akan segera datang dan momentum tersebut, menjadi pemantik untuk terus mempersiapkan diri dan juga sekaligus memanfaatkan kesempatan dengan baik dan benar. 

Nampaknya, Bulan suci ramadhan tahun ini akan memasuki bulan ke 3 di tahun akademik, artinya seluruh peserta didik, mahasiswa dan guru atau dosen akan lebih ekstra dalam melaksanakan rutinitas belajar dan mengajarnya, sehingga daya tahan tubuh, dan kebugaran harus segera dipersiapkan dengan rutin berolahraga dan suplemen tambahan agar selalu fit dan prima ketika aktivitas di bulan ramadhan.

Strategi awal ini, selain bagian dari antisipasi  persiapan tubuh agar tidak kaget, juga sebagai formula untuk bisa melaksanakan puasa atau menahan makan dan minum dari mulai sahur sampai magrib tiba. 

Musim dan alokasi waktu puasa yang berbeda-beda, juga menjadi bagian dari faktor pendukung bisa atau tidaknya menunaikan kewajiban tersebut. Namun, di negara tercinta ini, musim sangat mendukung dan bersahabat, sehingga tidak cukup banyak alasan tidak puasa, kecuali, sakit, dalam perjalanan, ibu hamil dan menyesui serta anak kecil yang belum baligh dan tamyiz.

Selain itu, rata-rata waktu puasa di Indonesia juga terbilang lebih cepat dibandingkan dengan daerah timur tengah, Eropa, Australia dan Amerika. 

Rata-rata waktu puasa satu hari di Indonesia itu, bisa di atas 12 jam atau diratakan 13 jam setiap harinya. Berbeda dengan timur tengah, seperti Saudi Arabia itu bisa mencapai 14-15 jam. 

Sementara bagian Eropa bisa mencapai 18-19 jam untuk negara Inggris dan Jerman dan Australia bisa mencapai 16-17 jam dan Amerika bisa mencapai 16 jam dalam puasa satu harinya. 

Durasi puasa di suatu negara dipengaruhi oleh letak geografisnya. Misalnya, negara-negara di belahan bumi selatan, seperti Chili dan Selandia Baru, itu memiliki durasi puasa yang lebih singkat. Sementara itu, negara-negara di belahan bumi utara, seperti Islandia dan Greenland, memiliki durasi puasa yang lebih panjang. 

Dengan diperolehnya 2 musim dan alokasi waktu yang relatif singkat ini, menjadi modal utama yang besar bagi muslim Indonesia untuk bisa menyelesaikan dan menuntaskan puasa ramadhan nya sampai beres dan tuntas, tanpa ada yang bolong atau batal baik dilakukan secara udzur (halangan syar'i) atau lainnya.

Semoga puasa ramadhan tahun ini, semua umat muslim bisa dan mampu menyelesaikannya dengan baik dan benar sesuai tuntunan, serta dapat mendapatkan faedah dan kebaikan (pahala) kelak dihadapan sang Maha Kuasa. (HS/RED)

Share: