Badai Matahari Bisa Membuat Kiamat Internet

Badai Matahari Bisa Membuat Kiamat Internet

Badai Matahari Bisa Membuat Kiamat Internet

Mau cari apa tinggal searching, mau belanja apa tinggal online, kesasar tinggal pakai GPS, pembayaran tinggal transfer, bermain game bisa bersama-sama dan kangen seseorang tinggal video call. Begitu mudahnya hidup di era milenial saat ini, semua ringkas dan mudah.

Seiring berkembangnya teknologi dan semua terintegrasi dengan begitu pesat, hampir semua teknologi berkembang dan maju menggunakan koneksi internet belum lagi jaringan internet sudah semakin berkembang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari beberapa dekade sebelumnya.

Tentu internet adalah suatu candu bagi sebagian besar kehidupan manusia saat ini, tapi bagaimana jika internet yang menjadi nadi perkembangan teknologi justru menghilang? Pasti banyak diantara para ce'es yang sakau karena hilangnya internet yah ce'es.

Ini bukan cuma hisapan jempol belaka ce'es, kemungkinan internet bisa menghilang akibat badai matahari. Hasil penelitian ini dipaparkan oleh Asisten Profesor dari University of California, Irvine, Amerika Serikat, Sangeetha Abdu Jyothi.

Abdu Jyothi mengatakan para peneliti memperkirakan persentase dampak badai Matahari terhadap Bumi antara 1,6 persen dan 12 persen setiap satu dasawarsa. Akan tetapi, dia menyoroti infrastruktur penunjang internet di Bumi yang disebut belum siap jika mengalami gangguan akibat kejadian alam itu. Menurutnya, badai Matahari super bisa mengancam kehidupan manusia modern yang bergantung kepada internet.

"Infrastruktur kita tidak siap untuk peristiwa matahari skala besar. Kami memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang sejauh mana kerusakan yang akan terjadi," kata Jyothi.

Menurut Jyothi badai Matahari Super yang mengirim partikel magnetik ke Bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam maka bisa menimbulkan badai geomagnetik di atmosfer Bumi.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam makalah yang dipaparkan pada konferensi Asosiasi Teknis Komputer Kelompok Peminatan Khusus pada Data dan Komunikasi (SIGCOMM) 2021 yang digelar pada 23 sampai 27 Agustus lalu secara virtual.

Imbas dari badai Matahari ini bisa memicu gangguan pada perangkat elektronik dan repeater sinyal elektronik yang digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel bawah laut. (TY/RED).

 

Foto : Istimewa

Penulis artikel : Try Yudistira, S. Kom

Editor : Bagus Setya Kurniawan, SH, MH