16 May 2025
WIB
Berita Pemerintahan

Hari Valentine atau Valentine Day atau yang dikenal luas masyarakat dengan Hari kasih Sayang. Valentine day diperingati setiap tanggal 14 Februari dimana pada hari tersebut banyak orang mengungkapkan rasa sayang pada orang-orang terkasih melalui cara-cara romantis dan manis, bukan hanya pada kekasih, melainkan juga untuk orang tua, saudara, sahabat juga pada guru dan orang terkasih lainnya. Menghabiskan waktu bersama, bertukar kado, memberi ucapan, bunga, coklat, hingga barang kesukaan seseorang menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan rasa sayang.

Setelah ditelusuri ternyata perayaan valentine diambil dari kisah orang suci dari agama kristen bernama St. Valentine yang memiliki kisah cinta dengan akhir yang tragis, menceritakan bahwa Valentine dipukuli dan dipancung pada 14 februari 278 masehi kemudian dieksekusi karena di anggap menentang kebijakan seorang kaisar bernama Claudius II.

Sejarah simbolisasi Valentine dan asal-usul kartu Valentine berasal dari seorang pria sebagai Duke Charles of Orleans menulis apa yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua. Charles menuliskan sebuah surat cinta berima untuk istrinya yang kini disimpan di British library.

Karena legenda tersebut muncul, maka banyak masyarakat yang terinspirasi dan memunculkan kebudayaan untuk memberikan ungkapan rasa sayang ketika Valentine tiba. Sedangkan untuk asal-usul coklat Valentine bermula pada abad ke-17 yang dilakukan oleh masyarakat di Eropa dan Amerika Tengah. Kudapan manis merupakan salah satu makanan yang bisa diberikan kepada mereka yang disayang sebagai ungkapan cinta.

Euforia hari kasih sayang ini memang seringkali terasa ketika bulan Februari datang. Di Indonesia sendiri banyak orang yang merayakan Valentine Day bersama pasangannya. Biasanya, saat Valentine mereka merayakan dengan memberikan coklat ataupun bunga kepada orang yang terkasih. Para pemuda pemudi saling menghabiskan waktu bersama untuk memperingati Valentine Day, bahkan tak jarang banyak dari mereka yang telah menyiapkan kejutan besar untuk orang tersayangnya di hari kasih sayang tersebut.

Namun, dibalik euforia orang-orang yang merayakan Valentine, ada beberapa golongan masyarakat yang kontra atau tidak setuju dengan adanya hari kasih sayang ini. Masyarakat yang kontra menganggap Valentine Day merupakan budaya barat yang tidak seusuai dengan Indonesia terlebih jika dilihat dari sudut pandang agama. Menurut sebagian besar masyarakat beragama Islam, dalam Islam tidak pernah mengajarkan untuk merayakan hari kasih sayang atau yang disebut dengan Valentine Day.

Hal serupa dikatakan oleh Buya Yahya dalam kanal youtube Al-Bahjah TV, beliau menerangkan jika Valentine Day bukan budaya orang Islam, dimana dalam perayaannya mengagungkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan agama Islam. Buya Yahya juga mengatakan kasih sayangnya umat Islam  itu seharusnya hanya ditujukan kepada Rasulullah SAW.

"Pendidikan dari Rasul itu bentuk kasih sayang sesungguhnya, mengajari kasih sayang di dalam perang bahkan kasih sayang kepada binatang sekalipun itu Nabi SAW" ujar Buya Yahya.

Terlepas dari pro dan kontra, serta tradisi perayaan Valentine Day di Indonesia, kita sebagai manusia harus saling mengasihi, menghargai dan menghormati sesama manusia, terlebih orang-orang di sekitar kita. Sudah sepatutnya kita mengungkapkan rasa kasih sayang, agar orang-orang disekitar juga merasa dihargai dan diperhatikan. Tindakan-tindakan sederhana pun dapat menjadikan tanda kasih sayang kita pada sesama. (WA-HS/RED)

Share: