
KOTA SERANG,– Pemkot Serang dan DPRD Kota Serang melakukan rapat Paripurna dengan pembahasan persetujuan bersama Raperda Perubahan APBD 2025.
Walikota Serang Budi Rustandi memgatakan untuk proses selanjutnya, dokumen anggaran akan langsung dikirim ke Pemprov Banten untuk dievaluasi agar pelaksanaan anggaran berjalan sesuai aturan Kementerian Dalam Negeri.
Budi Rustandi menegaskan, ada beberapa poin penting dalam perubahan anggaran tahun ini.
Pemkot Serang menempatkan penataan dan pembangunan Pasar Royal sebagai prioritas utama.
“Royal itu industri ya. Kita mulai penataan kota dari Pasar Royal. Kita ingin kawasan ini bisa seperti Braga di Bandung,” ujar Budi Rustandi.
Nantinya, pemerintah akan mengeluarkan surat edaran agar para pelaku usaha di sekitar Pasar Royal mengikuti konsep pembangunan kota yang telah disusun.
Budi berharap penataan kawasan bisa membuat Serang menjadi kota tujuan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal lewat kunjungan dari luar daerah.
Walikota Serang mengakui, hingga kini APBD Kota Serang masih sangat bergantung pada dana transfer yang nilainya lebih dari Rp1 triliun.
“Kita masih berpatokan sama dana transfer sampai Rp1 triliun lebih,” tegasnya.
Untuk mengurangi ketergantungan itu, Pemkot kini memfokuskan pembahasan RTRW dan zona wilayah yang kini masih berproses di Kementerian.
“Kuncinya di ruang wilayah. Ini bisa mendatangkan investasi dan meningkatkan PAD Kota Serang,” ungkapnya.
Budi optimistis, jika optimalisasi zonasi wilayah berjalan, PAD Kota Serang akan naik signifikan.
“Insya Allah 2026 ada kenaikan PAD sekitar Rp200 miliar,” ujarnya.
Segala langkah ini dilakukan agar kemandirian fiskal Kota Serang bisa tercapai dan APBD tak lagi terlalu tergantung dana transfer pusat. (RI/RED)
Share:
Categories
More News





